Pedangdut Ratu Idola Ajak Generasi Milenial Maknai Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober ternyata juga dimaknai dengan positif oleh Ratu Idola
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober ternyata juga dimaknai dengan positif oleh Ratu Idola. Penyanyi yang meroket lewat tembangnya "Cinta Oplosan" ini menyadari pentingnya generasi milenial memaknai lebih dalam makna Sumpah Pemuda. "Anak muda jaman sekarang perlu menumbuhkan rasa nasionalismenya. Perlu menyadari betapa pentingnya persatuan dan membangun rasa cinta mereka terhadap Indonesia," ujar Ratu Idola, di event gathering Media Hiburan Independen Nasional, Sabtu (28/10), di Villa Togrent Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Di event gathering yang disponsori oleh Nagaswara dan XL Axiata itu, Ratu juga menyebutkan bahwa ikrar Sumpah Pemuda itu dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Penyanyi bernama asli Ratu Dewi ini ingin anak-anak muda bisa membangun semangat yang besar untuk menjadikan bangsa Indonesia ini sebagai bangsa yang besar. "Kita sebagai anak muda, kita harus cinta Indonesia, seperti yang diharapkan oleh para pendiri negara ini dulu," tambah Ratu.
Penyanyi yang lahir dari ajang pencari bakat yang digelar oleh band Wali ini pun mencontohkan beberapa hal yang dapat memicu semangat anak muda untuk mencintai bangsa. "Ya harus cinta Indonesia, cinta budayanya. Termasuk juga mencintai produk-produk asli Indonesia," ucapnya. Berkarier di ranah musik, penyanyi kelahiran Bogor, 7 Juli 1988 ini merasa genre dangdut yang digelutinya sebagai musik asli Indonesia yang harus dicintai oleh anak muda.
Dengan tumbuhnya rasa nasionalisme dari anak-anak muda sekarang, Ratu mengharapkan apa yang diperjuangkan dan dideklarasikan oleh pemuda di era perjuangan bisa tercapai. "Kalau nasionalisme pemuda sekarang tumbuh besar, artinya kan kita mencintai apa yang ada di negeri ini. Bahasa Indonesia akan dicintai sebagai bahasa kita, biarpun kita punya banyak bahasa daerah dan suku. Kita harus berbangsa dan bertanah air satu, yakni Indonesia," tutup Ratu. (*)