Sang Suami Memilih Hengkang Dari Payung Teduh, Istri Is Akhirnya Buka Suara! Benar Soal Lagu Akad?
Di akhir 2017 ini Payung Teduh akan ditinggalkan oleh vokalisnya, Mohammad Istiqamah Djamad atau yang akrab dikenal sebagai Is.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Di akhir 2017 ini Payung Teduh akan ditinggalkan oleh vokalisnya, Mohammad Istiqamah Djamad atau yang akrab dikenal sebagai Is.
Hal tersebut didasari karena Is merasa tujuan awal band yang dibangunnya bersama Comi ini sudah tidak sama seperti di awal mereka bentuk.
"Visi udah beda, tapi enggak ada perselisihan ya."
"Saya merasa Payung Teduh menghilangkan spirit untuk tetap berkarya, lebih ke sekarang sibuk di offair gitu," ungkap Is, ditemui usai Konser LIZTOMANIA, di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).
Is mengaku pasca-hengkangnya nanti, dia akan tetap berkarya di musik.
"Saya tetap ingin balik ke alam lagi, nulis lagu lagi, bikin banyak musik CSR," jujurnya.
Baca: Tak Lagi Sepaham dan Memilih Menepi, Istiqomah Masih Ikut Garap Album Baru Payung Teduh
Pasalnya, dirinya ingin mengistirahatkan tubuhnya dari kesibukan di atas panggung.
"Karena kalo untuk membawakan musik, kaya manggung-manggung gitu terlalu menyita energi ya," jelasnya seperti dilansir tribunnews.
Kemunduran Is dari band Payung Teduh menggemparkan penggemarnya.
Bukan hanya akun instagram Is, @pusakata, akun instagram @payungteduhofficial juga diserbu oleh para fans.
Hingga berita ini diturunkan, banyak kabar yang mengungkapkan alasan dari kemunduran Is dari Payung Teduh.
Seperti yang diungkapkan Is, banyaknya kegiatan manggung off air, ada pula yang menyebutkan karena lagu Akad.
Tembang yang menjadi trending di youtube dengan jutaan viewer ini disinyalir jadi salah satu penyebabnya.
Baca: Chika Jessica Senang Cita-cita Masa Kecilnya Tercapai di Film Ini
Banyak fans yang menuliskan pada lagu Akad, ciri khas Payung Teduh tak terlihat lagi.
Kabar berkembang perubahan musik Payung Teduh, karena pertimbangan pangsa pasar.
Dari banyak kabar tentang mundurnya Is dari Payung Teduh, istri Is, Agnes Purwanti akhirnya buka suara.
Di akun instagram miliknya, ia menuliskan kata-kata teruntuk suaminya, Is.
"Brokoli yg ijo, guriting, menggemaskan dan sangat menyehatkan aja banyak yg benci.
Apalagi cuma seorang @pusakata
Even me myself hate you!
But I love you more.
Jangan ge-er.
Aku cuma gombal kok.
Tapi bener
Besok traktir aku kopi ya.
Ngga pake sianida
Sannemmuuuuu".
Postingan sebelumnya, ia menuliskan tentang sebuah boneka yang menemani sejak 1991.
Sosok tersebut yang selalu menemani, tapi hanya bisa diam.
Ia kemudian memasukkan tautan tentang mundurnya Is dari Payung Teduh.
"Perkenalkan. Boneka saya yg besar itu namanya Mimi, yg kecil warna pink itu punya anak saya, entah siapa namanya. Mungkin belum sempat diberi nama.
Mimi sudah bersama saya sejak tahun 1991. Sejak itulah saya bawa dia ke mana-mana, kecuali ke kamar mandi. Mulai dari bangun tidur, sampai saya tidur lagi.
Kalau mau dipikir, Mimi termasuk yg tahu semuanya tentang saya. Tapi dia ngga pernah komentar apa-apa. Iya lah. Boneka kan benda mati.
Boneka cuma bisa diam, meski dia tahu banyak hal.
Beda dengan manusia yang cuma bisa bicara, meski dia tidak tahu apa-apa.
Menyikapi pemberitaan hari ini, saya cuma bisa rekomendasikan para pembaca yg budiman untuk membaca tulisan dari tautan ini:
http://rollingstone.co.id/article/read/2017/11/15/140514498/1093/mundur-dari-payung-teduh-is-saya-enggak-egois-?src=ep
Kemudian saya akan meneladani Mimi, yg diam saja meski tahu terlalu banyak : Gaura".
Benar karena Lagu Akad?
Dilansir rollingstone.co.id, curhatan Is pun akhirnya terungkap. Ternyata semua berawal dari lagu Akad.
Berikut ungkapan hati Is :
Payung Teduh banyak dibicarakan karena lagu "Akad" populer. Bagaimana Anda menyikapi ketenarannya?
Is: "Akad" itu memang lagu bagus. Maksudnya begini, lagu yang bagus diterima orang banyak. Penolakannya paling karena ada di mana-mana. Lagu ini saya buat untuk menjawab tantangan teman-teman yang meminta saya membuat lagu yang bisa dinyanyikan semua orang tapi tetap dengan musik Payung Teduh. Saya bilang bisa. Salah satunya ya (topik) paling sensitif ya tentang mengajak menikah dan akhirnya saya bikin lagu tersebut. Lagu yang awalnya anak Payung Teduh nggak suka. Selain saya ya. Kalau sekarang suka, nggak tahu kenapa. Mereka bilang, kita mencetak prestasi di Spotify dan iTunes. Itu nggak penting. Yang penting adalah kami membereskan album sejak lama.
Bayangkan saja, lagu "Akad" itu lahir, diberesin, dikelarin karena tim video sudah syuting. Mereka memakai lagu mentahan. Karena saya masih nggak puas dengan terompet, dengan isian bass. Akhirnya saya yang main bass. Drum juga hampir saya yang mengisi. Malah album ini 95-98 persen saya yang bikin. Saya merasa Payung Teduh sudah saatnya mengeluarkan sesuatu.
Payung Teduh itu lucky bastard. Latihan nggak pernah, ngumpul nggak pernah. Bikin apa saja orang dengarin. Udah nggak punya lagu baru. Padahal udah lama dikerjakan di studio, nggak dikeluarin saja. Bikin Live and Loud (album live Payung Teduh dengan tambahan orkestra) meledak juga. Bikin produk 500, laku sampai 700. Maksudnya, come on guys. Ini saatnya. Kenapa saya malah jadi merasa alien sendiri? Manggung terus. Kayak gini, kalau nggak ada Liztomania, kami nggak akan bikin konser. Padahal ini adalah hal yang saya rindukan sejak tiga tahun lalu. Kami harus menggelar konser tunggal dengan setiap lagunya dikonsep.
Malah dibikin oleh orang lain...
Iya. Orang lain malahan. Banyak statement yang menurut saya nggak sesuai keluarnya. Saya nggak minta break, saya mau keluar. Udah nggak jelas juga.(*)