Kisah Upi Hadirkan Cerita Film Persahabatan Remaja Jaman Now "My Generations"
Dari berbagai riset ini, Upi mengaku banyak dapat cerita lucu, menohok, sampai yang membuat sedih, seperti yang dialami Suki di film itu
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film My Generation mampu menghadirkan apa yang terjadi di kalangan anak remaja jaman now.
Upi, sutradara senior yang tentunya sudah tidak muda lagi mampu mengambarkan cerita remaja sekarang ini.
Muncul pertanyaan, bagaimana Upi mampu menghadirkan cerita untuk kalagan remaja ini dan ia pun membeberkan secara terbuka.
Upi mengaku melakukan riset selama dua tahun, dengan memantau segala media sosial anak-anak muda secara random di media sosial.
“Mengapa di media sosial karena di sana mereka mencurahkan isi hati mereka secara terbuka. Kalau wawancara langsung mereka cenderung akan menutup-nutupi," katanya usai nonton bareng film “My Generation” yang diadakan Eskulin di Jakarta, Sabtu (25/11/2017).
Baca: Peran Rency Milano di Film Nike Ardilla Masih Dirahasiakan
Dari berbagai riset ini, Upi mengaku banyak dapat cerita lucu, menohok, sampai yang membuat sedih, seperti yang dialami Suki di film itu.
My Generation yang dibintangi Bryan Langelo, Arya Vasco, Alexandra Kosasie, Lutesha, Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya Saputra, Joko Anwar, Indah Kalalo, Karina Suwandhi dan Aida Nurmala ini bercerita tentang persahabatan empat anak SMU, Zeke, Konji, Suki dan Orly.
Film diawali dengan gagalnya mereka pergi liburan karena video buatan mereka yang memprotes guru, sekolah dan orangtua menjadi viral di sekolah sehingga mereka dihukum tidak boleh pergi liburan.
Tapi mereka terlalu keren untuk mengutuki keadaan dan membuat orang-orang yang sudah menghukum mereka puas.
Liburan sekolah yang terkesan tidak istimewa, akhirnya justru membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka.
Keempat sahabat ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan konflik yang berbeda-beda pula.
Tentang acara nonbar sendiri, Brand Manager Eskulin Laura Christina menyatakan, film ini dipilih karena dalam film ini relevan dengan fans Eskulin yang kebanyakan, yakni remaja yang sedang menjalani proses pencarian jati diri.
"Terlebih lagi mencari sahabat atau squad yang mengerti dan cocok dengan diri mereka,” kata Laura.
Laura menyebut Eskulin telah lama menjalankan kampanye “Eskulin Squad”, yaitu sebuah ajakan bagi para remaja zaman now untuk memiliki pertemanan sehat dan saling membangun.
Laura menuturkan, bertepatan dengan acara nobar ini dia mengajak para Eskulin Squad untuk mengucapkan terima kasih kepada para squad atau sahabatnya.
Ucapan terima kasih tersebut harus dirangkai sekreatif mungkin, sesuai dengan jiwa mereka. Ada 100 tiket tersedia untuk mereka bersama para squad-nya.
“Moment nobar ini sekaligus menjadi ajang kopi darat bagi Eskulin Squad,” sebutnya.