Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Komunitas Stand Up Indo Bekasi Gelar Open Mic Bertema 'Toleransi For Peace'

Komunitas Stand Up Indo Bekasi, menggelar acara open mic 'Kamis Tercyduk' yang bertema "Toleransi for Peace".

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Komunitas Stand Up Indo Bekasi Gelar Open Mic Bertema 'Toleransi For Peace'
Twitter/@standupindo_BKS
Penampilan Epy Kusnandar dalam acara yang digelar Komunitas Stand Up Indo Bekasi, open mic 'Kamis Tercyduk' bertema "Toleransi for Peace", di Cafe Stadion Ajah, Bekasi, Kamis Malam (29/12/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Komunitas Stand Up Indo Bekasi, menggelar acara open mic 'Kamis Tercyduk' yang bertema "Toleransi for Peace", di Cafe Stadion Ajah, Bekasi, Kamis Malam (29/12/2017).

Pada acara tersebut, sejumlah komika berpendapat kehidupan bertoleransi di Indonesia belakangan ini mulai menurun.

"Sebenarnya kunci toleransi adalah berdamai dan menghormati diri sendiri", kata komika Barry.

"Kalau kita sudah bisa menghormati diri sendiri, niscaya kita juga akan menghormati dan menghargai orang lain. Dengan menghormati diri sendiri dan orang lain, kita tidak punya waktu mencari kejelekan orang lain", tambah Barry.

Banyak faktor yang menyebabkan menurunnya rasa toleransi di masyarakat, salah satunya adalah seringnya pelanggaran hak pribadi orang lain di sosial media, lewat berita hoax atau berita palsu.

Soal itu, komika Ipin menilai, perkembangan teknologi komunikasi yang didukung peningkatan pemakaian gagdet canggih di masyarakat, telah membuka peluang beredarnya berita-berita hoax di sosial media terutama berita hoax ttg masalah keagamaan.

Saat ini sering ditemukan berita hoax atau palsu yg memberitakan seolah olah umat suatu agama di Indonesia telah berupaya menekan umat beragama lainnya.

BERITA REKOMENDASI

Padahal kenyataannya di Indonesia, antarumat beragama telah hidup berdampingan secara damai selama puluhan tahun.

Selain itu perilaku netizen yang kadang berlebihan dlm menanggapi berita di sosial media, meskipun ternyata setelah diketahui belakangan ternyata berita tersebut adalah hoax.

"Gara - gara banyak netizen yang lebay, kedamaian hidup antarumat beragama jadi terganggu," kata komika Ipin.

Adapun Komika Wawan menilai bangsa Indonesia saat ini perlu mencontoh kembali perilaku toleransi yang pernah ditunjukkan oleh para leluhur bangsa, yang sudah mempraktikkan toleransi selama ratusan tahun, termasuk toleransi antar umat beragama.

Indonesia saat ini sesungguhnya punya contoh terbaik dalam hal hidup bertoleransi, yang ada dalam diri Presiden Jokowi.

Beliau dalam mengelola pemerintahan, lebih mengutamakan kinerja seseorang dalam bekerja, tidak dibatasi oleh adanya dikotomi agama, ras, atau etnis tertentu.

Bagi Jokowi, kata komika Wawan, siapapun warga yg bekerja dgn baik demi kesejahteraan masyarakat, maka beliau akan memberikan apresiasi yang tinggi.

"Ini bukti bahwa bapak Jokowi sangat menjunjung tinggi rasa toleransi," tambah komika Wawan.

Sedangkan Komika Samo menuturkan agar masyarakat Indonesia dapat kembali hidup damai, maka rasa toleransi antar masyarakat harus daikembangkan kembali.

Tidak hanya toleransi antat umat beragama, tetapi juga toleransi sosial dan kemanusiaan juga perlu di dorong kembali. 

"Sesungguhnya rasa toleransi adalah pondasi yang telah mempersatukan bangsa Indonesia selama puluhan tahun, dan harus dipertahankan sampai kapanpun. Sehingga bangsa Indonesia kembali menjadi bangsa yg kuat, yg tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh dari manapun," kata komika Samo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas