Dian Sastro Sebut Kain Tenun Bisa Jadi Busana Keseharian
Aktris Dian Sastrowardoyo (35) mengajak masyarakat Indonesia mengenalkan hasil karya tenunan atau kain khas sebuah daerah.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Dian Sastrowardoyo (35) mengajak masyarakat Indonesia mengenalkan hasil karya tenunan atau kain khas sebuah daerah.
Menurut Dian, mengenalkan tenunan atau kain khas dari sebuah daerah di Indonesia dengan cara membeli dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terbukti, Dian sudah melestarikan kain khas Indonesia dari Sumba, Nusa Tenggara Timur, yang ia kenakan saat menghadiri acara HUT Cosmopolitan FM di Lamoda Plaza Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2018).
"Saya saat ini menggunakan kain khas Sumba. Saya kepingin mengajak orang-orang tentang mamakai baju itu tidak selalu newah-mewah yang payet-payet. Aku enggak pakai payet sedikitpun. Menggunakan kain tradisional begini juga bagus," kata Dian Sastrowardoyo.
Alasan Dian menggunakan kain Sumba, selain memang sangat suka dan ingin melestarikannya, ia menghargai hasil tangan para pengrajinnya.
"Kenapa saya pakai ini, karena saya terinspirasi banget sama si tangan ini. Karena dia bisa bikin kita berpikir kayak out of the box gitu. Baju itu kayak hasil karya seni banget," kata Dian.
Baca: Biar Semangat Cari Orderan, Driver Ojek Online Ini Isap Sabu-sabu
Dian menggunakan kain khas Sumba yang ia padukan dengan pakaian modern, untuk baju yang ia kenakan saat itu.
"Ini salah satu kain Sumba yang kuno. Ini saya gabungkan dengan atasannya. Dia punya konsep deskonstruksi," kata Dian.
Menurutnya, kain khas Indonesia tidak terlalu kaku untuk dipadukan dengan pakaian modern. Karena pola kain sumba,
"Menurut saya memakai perhiasan tidak selalu menggunakan baju-baju yang renda, atau kebaya, bisa saja pakai baju kasual atau baju yang lumayan deskonstruksi kayak gini juga bisa," kata Dian.
Lanjut Dian, kain Sumba atau kain tradisional lainnya juga bisa dipadukan dengan aksesori apapun, tergantung kesukaan setiap orangnya.
"Jadi kadang kan pakai baju jaket, blezer. Nah kain Sumba dia punya pola yang mendeskonstruksi pola-pola yang tadinya klasik. Jadi kalau misalnya ini kan kemeja ya, tadi bisa dibuat yang bentukannya kayak deskonstruksi," ujar Dian Sastrowardoyo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.