Konser Pianis Reza Sjarfi Bertajuk Romantic Schizoprenic
Pianis berbakat, Reza Asril Sjarfi biasa dipanggil Reza Sjarfi, adakan konperensi pers yang didampingi oleh Pianis kelas dunia asal Indonesia
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, PAMULANG - Pianis berbakat, Reza Asril Sjarfi biasa dipanggil Reza Sjarfi, adakan konperensi pers yang didampingi oleh Pianis kelas dunia asal Indonesia Ary Sutedja, Grup Chamber Music ESCALA dan keluarganya dalam rangka akan gelar konser musiknya bertajuk 'Romantic Schizoprenic' pada Jumat, 2 Maret 2018 mendatang, bertempat di Goethe Institut, Menteng, Jakarta, Selasa (13/2/2018) bertempat di Witana Harja Country Estate, Jalan Brahma, Pamulang, Tangsel.
Reza Sjarfi berharap dalam konser musik klasiknya nanti makin menempatkan musik klasik di aras sebenarnya dan sekaligus bisa mendekatkan ke penikmat awam musik klasik. ”Belajar musik seperti belajar kehidupan.
"Setiap not mempunyai nilai arti yang memperkuat dan menghidupi not lainnya, itulah berlajar musik adalah belajar kehidupan, ”ungkap Reza yang dalam konser nanti akan berkolaborasi dengan empat musikus lain.
Mereka adalah pemain biola atau violin, celo, wanita penyanyi soprano, dan pria penyanyi baritone. Mereka bergabung dalam grup Chamber Music Escala. Pertunjukan musik klasik itu dimentori musikus klasik senior Ary Sutedja. Dia dikenal sebagai pianis kelas dunia asal Indonesia.
Ary Sutedja menuturkan Reza mempersiapkan konser itu dalam waktu relatif singkat. ”Saya telah menjadi mentor Reza sejak Oktober tahun lalu. Reza mampu secara kental menuangkan isi jiwa dalam karyanya yang akan ditampilkan pada konser itu.
"Saya yakin penonton akan sangat menikmati dan tidak akan beranjak dari tempat duduk hingga pergelaran selesai, ” jelas Ary Sutedja dan memang musik klasik tidak masuk kategori musik arus utama di Indonesia, tambahnya.
Namun musik itu sudah sangat lama eksis di dunia, terutama di Eropa. ”Meski belum menancap kuat di kalangan masyarakat awam Indonesia, jika dibandingkan dengan pop, apalagi dangdut, musik klasik sudah membuktikan kehadirannya dalam literatur musik dunia,” katanya.
Tentang tema "Romantic Schizoprenic", Reza mengemukakan tema konser ”Romantic Schizoprenic” terinspirasi dari kata ”skizofrenia” yang merupakan istilah kejiwaan, " ungkap pria kelahiran 30 tahun silam dan tamatan S-1 Komunikasi Universitas Indonesia pada 2004.
Konser musik bertajuk "Romantic Schizoprenic" yang berdurasi sekitar satu setengah jam itu merupakan konser pertama bagi Reza Sjarfi dalam perjalanan karier sebagai pianis.
Dia mendalami musik secara autodidak, termasuk pada salah satu pianis klasik Indonesia, Pudjiwati Effendi. ”Reza punya gairah dan emosi sangat menyentuh dalam membawakan musik klasik sekaligus penuh improvisasi, ” jelas Pudjiwati, putri mantan Menlu Pertama Mr Achmad Soebardjo.
Ary Sutedja juga berharap musikus klasik muda seperti Reza dan kawan-kawan bisa makin mendekatkan musik klasik ke masyarakat luas. Caranya dengan memperbanyak frekuensi pertunjukan di depan publik dalam format sederhana dan terjangkau publik luas.