Bukan Pekerja Kantoran, Seleb yang Terbukti Konsumsi Narkoba Ogah Kena Sanksi Berhenti Jadi Artis
Sanksi harus berhenti dari dunia keartisan yang sempat mencuat karena maraknya selebriti Indonesia yang terjerat narkoba mendapat perlawananan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sanksi harus berhenti dari dunia keartisan ang sempat mencuat karena maraknya selebriti Indonesia yang terjerat narkoba mendapat perlawananan.
Rupanya sejumlah artis tidak setuju jika memang mereka terdeteksi mengonsumsi narkoba harus menerima sanksi tak usah lagi jadi artis.
Baca: Pengacara Ini Mengaku Pusing Bella Vicky Prasetyo, Gak Kuat Sendiri, Banyak Tersangkut Kasus Hukum
Hal ini disampaikan Nanda Persada, Ketua Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo)ketika mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan dalam penandatanganan MoU antara artis, manajer, dan produser soal penyalahgunaan pemberantasan dan peredaran narkoba di Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).
Nanda mengatakan, perkataannya itu ia dapatkan setelah beredar draf acara deklarasi yang sebelumnya berbunyi 'artis harus meninggalkan profesinya jika tersandung kasus narkoba'.
Baca: Pengakuan Jujur Fachri Albar Tentang Tingkat Ketergantungannya Pada Narkoba, Sudah 10 Tahun Pakai
"Jadi setelah beredar itu, timbul pro dan kontra dari selebriti. Mereka mengatakan dirinya adalah pekerja seni, bukan pegawai kantoran atau PNS," kata Nanda.
Sehingga Nanda mengubah draft acara menjadi selebriti yang masih mengonsumsi narkoba untuk menyerahkan diri sebelum ditangkap oleh pihak kepolisian.
"Karena memang narkoba bukan gaya hidup dari selebriti. Para manajer artis yang setiap hari selalu mengetahui keisbukannya, harus bisa memberikan dan mengarahkan artisnya agar menjauhi narkoba," kata Nanda Persada