Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Poppy Punky Menggebrak dengan 'Story'

Poppy Punky terbentuk 6 November 2015 yang terinspirasi dari nama sahabat mereka, Poppy, yang kerap berdadan layaknya anak punk.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Poppy Punky Menggebrak dengan 'Story'
HO/Tribunnews.com
Grup musik pop punk berbasis Jakarta, Poppy Punky yang digawangi Deans (bass, vokal), Musya (gitar), dan Omen (drum) menggebrak dengan album penuh perdananya, 'Story' yang dirilis secara independen pada 18 Maret 2018. 

TRIBUNNEWS.COM - Grup musik pop punk berbasis Jakarta, Poppy Punky yang digawangi Deans (bass, vokal), Musya (gitar), dan Omen (drum) menggebrak dengan album penuh perdananya, “Story” yang dirilis secara independen pada 18 Maret 2018.

Album berisi 10 lagu ini merupakan tindak lanjut dari album mini (EP) self-titled yang dirilis pada 2015 dan mendaulat nomor “Penjahat Dunia” sebagai single jagoan.

“Penjahat Dunia” berkisah tentang seseorang yang terperangkap dalam pengaruh buruk kehidupannya.

Orang ini selalu berusaha melawan dirinya sendiri agar bisa keluar dari segala kejahatan itu. Ia sadar, apa yang dilakukannya selama ini merupakan kesalahan.

“Dia terus berdoa dan berusaha. Seiring waktu berjalan akhirnya ia bisa melepas segala pengaruh buruk tersebut sedikit demi sedikit. Pesan lagu ini lebih menekankan pendengar agar selalu berhati-hati dalam melangkah. Jangan sampai melangkah ke arah yang salah yang membawa mereka ke dalam kegelapan dunia yang jahat,” urai Deans.

Grup musik pop punk berbasis Jakarta, Poppy Punky
Grup musik pop punk berbasis Jakarta, Poppy Punky yang digawangi Deans (bass, vokal), Musya (gitar), dan Omen (drum) menggebrak dengan album penuh perdananya, 'Story' yang dirilis secara independen pada 18 Maret 2018.

Kendati Poppy Punky kerap mestigmakan diri sebagai band pengusung pop punk, namun dalam setiap lagunya mereka tidak mengikat diri pada satu genre musik.

Mereka selalu mencoba menyemburkan segala ide dan gagasan serta membuka diri pada semua genre agar musiknya bisa dinikmati semua kalangan.

Berita Rekomendasi

Hal ini juga berlaku bagi keseluruhan isi album, di mana selama proses penggarapannya, tanpa di sadari, ide dan referensi itu berdatangan dengan sendirinya.

Mulai dari khayalan, pengalaman seorang teman, hingga pengaruh band-band idola mereka seperti 30 Second To Mars dan All Time Low.

“Referensi ide itu datangnya dari mana ajah sih. Tapi kalau referensi musik, sedikit banyak terinspirasi musik dari band 30 Second To Mars, All Time Low, dan beberapa band keren lainnya yang kami rangkum di album ini dengan kemasan musik yang berbeda dengan mereka,” kata Musya.

Proses penggarapan albumnya memakan waktu tiga bulan. Mulai dari tahap membuat guide musik, lalu masuk ke proses take drum, sampai vokal dan mixing mastering.

Semua berjalan layaknya proses recording pada umumnya. Tapi mereka mengaku, banyak pelajaran yang bisa diambil dari proses recording tersebut.

“Munculnya perbedaan pendapat membuat kami makin mengenal mengetahui maksud satu sama lain. Dan kami juga tidak menyerah dengan kondisi skin snare yang tidak layak pakai dan cymbal yang pecah. Kami menambalnya dengan drum midi agar sound mentahnya tetap bagus. Dan hasilnya, seperti inilah album kami,” timpal Omen.

Poppy Punky yakin, album mereka bisa menginspirasi banyak orang lantaran tema liriknya menyuarakan hal-hal positif dalam kehidupan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas