Fim Waldjinah Akan Diproduksi Maestro Apresiasi Ning Hening Yulia
Perjalanan hidup penyanyi keroncong asal Solo, Jawa Tengah, Waldjinah akan difilmkan.
Penulis: Yulita Futty Hapsari
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Perjalanan hidup penyanyi keroncong asal Solo, Jawa Tengah, Waldjinah akan difilmkan.
Waldjinah diketahui adalah seorang maestro keroncong.
Wanita yang memiliki julukan ratu keroncong itu mengawali karier sejak menjadi juara kontes menyanyi bertajuk Ratu Kembang Katjang pada tahun 1958.
Ia juga menjuarai Bintang Radio Indonesia tahun 1965.
Baca: Menggambar Antarmuka Windows dengan Kapur Saat Mengajar, Guru TIK ini Tuai Pujian & Dukungan Dana
Dilansir TribunSolo.com, Film akan dibuat berdasarkan buku biografi Waldjinah Sang Maestro.
Penulis buku biografi Waldjinah Sang Maestro sekaligus penggagas film dokumenter, Ning Hening Yulia mengatakan ia menggandeng sutradara muda Rako Prijanto dalam proses pembuatan film tersebut.
"Film akan menunjukkan sisi humanis dari sang maestro, seperti kisahnya saat bersama kucing peliharaan dan kerbau miliknya," kata Ning di Balai Kota Surakarta, Senin (2/4/2018).
Menurutnya, perjuangan Waldjinah dalam menggeluti dunia keroncongmenjadi daya tarik dalam film tersebut.
"Meski waktu itu banyak jenis musik yang populer seperti campursari, dangdut tapi ibuk Waldjinah tetap konsisten di keroncong," jelasnya.
Waldjinah mengaku senang dan mengapresiasi langkah Ning untuk memfilmkan kisahnya.
Baca: Ingin Putuskan Kontrak dengan Majikan, TKW Pilih Mengakhiri Hidup, Agar Bisa Pulang ke Rumah
Perempuan 72 tahun itu berharap keroncong tetap dapat hidup di zaman sekarang.
“Anak-anak kita tidak boleh lupa dengan keroncong, karena keroncong itu yang punya hanya Indonesia,” kata Waldjinah.
Dilansir wikipedia, pada awal karier, ia meluncurkan album "kompilasi" bersama penyanyi lain, yaitu album Elingo Beboyo Margo (1968) yang diisi bersama Enny Koesrini (juara Harapan Bintang Radio Indonesia 1967) dan Sri Rahadjeng.
Banyak di antara albumnya dibuat dengan iringan Orkes Keroncong Bintang Surakarta yang dipimpinnya sendiri.
Waldjinah pernah berduet dengan si "Buaya Keroncong" dari kota Surabaya, yaitu Mus Mulyadi.
Lagu Walang Kekek yang melambungkan namanya di Indonesia disamping juga lagu Jangkrik Genggong.
Ia acapkali melantunkan lagu-lagu ciptaan Gesang, Andjar Any, dan Ismail Marzuki.
Di Tahun 2002 Waldjinah menerima anugerah seni dari yayasan musik Hanjaringrat di solo dengan komponis Gesang dan para seniman yang lainnya.
Simak video di atas! (Tribun-video.com, Yulita Futty Hapsari)