Demi Anak, Opick Singkirkan Perasaan, Tetap Komunikasi dengan Istri Pertama
Nasib rumah tangga Opick dengan istri pertamanya, Dian Rositaningrum akan diputuskan Selasa (10/7/2018) hari ini di Pengadilan Agama Jakarta Timur.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Nasib rumah tangga Opick dengan istri pertamanya, Dian Rositaningrum akan diputuskan Selasa (10/7/2018) hari ini di Pengadilan Agama Jakarta Timur.
Dian Rositaningrum mengunggat cerai Opick pada 5 Februari 2018.
Setelah kurang lebih 15 tahun mengarungi rumah tangga bersama dan dikarunia empat orang anak, Dian tetap kekeh untuk bercerai dari Opick dengan alasan dugaan poligami.
Opick diduga sudah menikahi 3 orang wanita lain.
Istri yang kedua, Wulan Mayasari telah meninggal dunia beberapa bulan lalu.
Seorang politisi, Yulia Mochamad yang diduga menjadi istri ketiga Opick.
Sementara itu, Opick juga diduga sudah menceraikan Yulia dan menikahi wanita lain.
Diduga sudah punya sejumlah selir, Opick nyatanya masih mempertahankan hubungan komunikasinya dengan istri pertama.
Opik berusaha menjalani hubungan baik dengan Dian demi anak mereka.
Hal itu diungkapkannya saat Grid.ID temui di Djakarta Teater, Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).
"Masih (komunikasi). Itu harus. Gimana kalau nggak komunikasi. Ini masalah keluarga. Masalah anak. Harus komunikasi," ucap Opick.
Baca: Opick Ajak Rossa Bikin Konser Amal untuk Biayai Pembangunan Rumah Sakit Dhuafa
Diakui pula oleh pelantun 'Tombok Ati' itu ia menyingkirkan ego dan perasaannya terlebih dahulu untuk menjaga komunikasi.
"Saya urusan perasaan disingkirkan dulu asal anak baik. Gimana sayang, gimana cantik. Ayo. Alhamdulillah yang jelas itu mah si Opick yang salah," tuturnya.
Hak asuh anak-anak sepertinya jatuh kepada Dian. Opick pun menerima itu.
"Anak sama Dian itu, ya proses ya. Kadang kan di saya. Yang penting harus komunikasi. Kita harus perbatas tapi mau diapain ini. Gimana kurangnya. Interaksinya banyak kadang ngomong harus gini-gini," paparnya.
Menurutnya masalah ini adalah proses untuk memperbaiki dirinya.
"Jadi ini bagian proses perbaiki diri. Mungkin ini juga bagian dari kematangan karya juga. Istilah nggak mungkin suatu kejadian itu Allah nggak tau."
"Bahwa setiap kejadian, takdir yang kita jalani semua ini udah ditulis 50.000 tahun lalu, sebelum itu terjadi. Ini yang terbaik. Kurang lebihnya apa. Kita coba jalani. Kita maksimalkan," pungkas Opick. (Grid.ID, Dianita Anggraeni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.