TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Marini Zumarnis, awalnya kaget ketika mendengar sahabatnya, Inneke Koesherawati, ikut diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan kasus suap di Lapas Sukamiskin Bandung.

Ia menghimbau agar orang-orang tidak cepat berburuk sangka terhadap kejadian ini.

"Mendengar berita itu saya juga kaget, tapi enggak boleh suudzon dulu," kata Marini dalam wawancara di Supermall Karawaci, Tangerang, Minggu (22/7/2018).

Pernyataan Marini tersebut bukan untuk membela sahabatnya.

Menurut Marini, siapapun yang terkena masalah ketika belum ada putusan sebaiknya tidak langsung ditandai negatif.

Baca: Tawa Kalapas Sukamiskin dan Tangisan Inneke Koesherawati di KPK

"Kita tanya dulu cerita yang sebenarnya apa, terjadinya apa. Yang penting kita enggak boleh berburuk sangka kepada seseorang," lanjut Marini.

Sebagai teman dekat Inneke, saat ini Marini hanya bisa memberikan dukungan moril dan doa.

"Minta doanya mudah-mudahan diberi ketabahan, keikhlasan. Saya sebagai sahabat selalu mendoakan dia yg baik. Karena dari yang dulu juga kami saling menguatkan dan saya yakin Inneke orangnya baik," ucap Marini.

Sebelumnya, Inneke dijemput KPK di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/7/2018) dini hari setelah suaminya Fahmi Darmawansyah diamankan di Lapas Sukamiskin, Bandung.

Mengenakan jaket hijau lumut, Inneke Koesherawati keluar dari Gedung KPK usai diperiksa atas kasus suap yang menjerat suaminya.

Artis cantik tersebut meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi dengan mata berkaca-kaca.

Inneka diduga mengetahui kasus suap yang diberikan pada Kalapas Sukamiskin.

Wakil ketua KPK, Laode M. Syarif, menyebutkan nasib Inneke Koesherawati usai diamankan oleh pihak KPK.

"Yang lain-lain belum tentukan statusnya. Nanti akan ada pemeriksaan lebih lanjut," ucap Laode saat dijumpai Grid.ID di Gedung Merah Putih KPK, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/7/2018).

Rekan sesama wakil KPK, Saut Situmorang, sejauh ini Inneke Koesherawati masih berstatus sebagai saksi.

(*)