Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Habiskan Akhir Pekan, Jusuf Kalla Ajak Keluarga Nobar Film Wiro Sableng

Film Wiro Sableng diangkat dari novel karya almarhum Bastian Tito yang terdiri dari 185 buku dalam rentang waktu 39 tahun

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Habiskan Akhir Pekan, Jusuf Kalla Ajak Keluarga Nobar Film Wiro Sableng
HANDOUT
Wakil Presiden Jusuf Kalla memanfaatkan waktu liburan akhir pekan dengan nobar bersama keluarga dan staf film Wiro Sableng. Pak JK didampingi Ibu Mufidah bersama anak dan cucu, membaur bersama staf kantor Wapres di Bioskop Metropole Menteng Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2018) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memanfaatkan waktu liburan akhir pekan dengan nobar bersama keluarga dan staf film Wiro Sableng.

Pak JK didampingi Ibu Mufidah bersama anak dan cucu, membaur bersama staf kantor Wapres di Bioskop Metropole Menteng Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2018) malam.

Baca: Terimbas Pelemahan Rupiah, Batik Air Atasi Kenaikan Biaya Sewa Pesawat dengan Naikkan Tarif Tiket

Film Wiro Sableng digarap oleh rumah produksi Lifelike Pictures. Sejak diputar perdana pada 30 Agustus 2018 lalu, film ini dikalim telah ditonton oleh lebih dari 1.000.000 penonton di bioskop Indonesia.

Film hasil co-production pertama 20th Century Fox di Asia Tenggara ini dihadirkan dengan tujuan untuk memuaskan para penggemar yang rindu akan sosok pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, sekaligus memberi angin segar bagi para penonton film Indonesia dengan hadirnya sosok pahlawan asli Indonesia.

Baca: Pria Ini Nekat Melompat dari Lantai 2 Pasar Induk Kramatjati karena Dugaan Depresi

Momen rilis film ini yang bertepatan dengan bangkitnya Pencak Silat Indonesia pada Asian Games 2018 dnilai tepat untuk menunjukkan silat sebagai salah satu diplomasi lunak (soft diplomacy) unggulan milik Indonesia.

Film Wiro Sableng diangkat dari novel karya almarhum Bastian Tito yang terdiri dari 185 buku dalam rentang waktu 39 tahun dan menjadi Intelectual Property (IP) terlama dan terpanjang di Indonesia.

Film ini mengusung genre action fantasy khas Indonesia. Aksi yang dihadirkan di film ini dibuat menggunakan Pencak Silat hasil koreografi dari Yayan Ruhian, berpadu dengan Fantasi khas Nusantara dari Adrianto Sinaga sebagai  Production Designer.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas