Abdul Idol Semarakkan Ulangtahun Kompas.com
Runner-up Indonesian Idol 2018 Ahmad Abdul menyemarakkan HUT ke-23 Kompas.com.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Runner-up Indonesian Idol 2018 Ahmad Abdul menyemarakkan HUT ke-23 Kompas.com.
"Happy Birthday Kompas.com," demikian Abdul Idol mempersembahkan lagu perdannya, untuk mengiringi acara pembuka HUT media Kompas Online yang lahir pada 14 September 1995 lalu.
Abdul kemudian membawakan dua lagu diiringi petikan gitar akuistik yang dimainkannya, yakni lagu yang dinyanyikan Adam Levine berjudul Lost Stars, dan "Better Man" yang dinyanyikan Robbie Williams.
Hadir dalam acara tersebut seluruh karyawan Kompas.com dan undangan yang merupakan para pimpinan Group of Media Kompas Gramedia, diantaranya CEO Group of Media Kompas Gramedia, Andy Budiman dan Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho.
Dalam sambutannya, Andy Budiman mengatakan, Kompas.com menjadi salah satu media online yang pertama kali lahir di Indonesia.
Kompas.com merupakan salah satu pionir lahirnya media online di Indonesia.
"Karena sebagai media online, Kompas.com, yang lahir pada 14 September 1995 menjadi salah satu yang pertama kali tayang. Saat itu belum Kompas.com, tapi Kompas.co.id," kenang Andy Budiman.
Di usia ke-23, Andy Budiman berharap Kompas.com bisa menjadi katalisator atau katalis.
Dalam Wikipedia, katalisator atau katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri
"Perannya Kompas.com di ulang tahunnya ke-23, teman-teman kompas.com menjadi katalis, mempercepat sesuatu reaksi di dunia digital KG. Mempercepat pertumbuhan digital KG, bisa semakin mempercepat digital transformation," pesannya.
Jadi Sumber Pengetahuan
Dalam kesempatan yangsama, Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, mengingatkan kembali tiga nilai yang digali bersama dari nilai-nilai yang selama ini diperjuangkan para pendiri KG.
Tiga nilai itu tercermin dalam produk media yang populer, berkualitas dan mengikuti kaidah jurlalisme online.
"Itu adalah jati diri dan nilai yang ingin diulangi dan ditekankan di Kompas.com," cetus Wisnu.
Ia pun mengutip pandangan visioner dari pendiri Kompas, Jakob Oetama pada 2016 lalu.
Saat itu Jakob Oetama menyatakan 'informasi yang dipersepsikan sebagai sumber pengetahuan mulai dikhawatirkan sebagai sumber kecemasan. Lubernya informasi tidak lain berarti bahwa ada jenis informasi yang bukan saja tidak sempat diolah akan tetapi juga sama sekali tidak mungkin dipakai.'
"Pak Jakob Oetama mengatakan informasi yang sejatinya adalah sumber pengetahuan mulai dikhawatirkan sebagai sumber kecemasan. Hadirnya hoax, yang banjir akhir-akhir ini adalah sumber kecemasan ini," jelasnya.
Dengan bekal penglihatan Jakob Oetama, Kompas.com hendak mengembalikan posisi dirinya menjadi informasi sebagai sumber pengetahuan, bukan sumber kecemasan. (*)