Bekraf dan Kemenlu Gelar WCCE, Abdee Slank Jelaskan Posisi Musik di Sektor Ekonomi Kreatif
WCCE digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, pada 6-8 November 2018 dengan tema 'Inclusively Creative'.
Penulis: wahyu firmansyah
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri menggelar The World Conference on Creative Economy (WCCE).
WCCE sendiri merupakan konferensi yang mempertemukan perwakilan dari pemerintah, pengusaha, think tank, komunitas, organisasi internasional, media dan ahli di bidang ekonomi kreatif.
Kegiatan ini dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center, pada 6-8 November 2018 dengan tema 'Inclusively Creative'.
Akan ada beberapa isu yang dibahas dalam acara ini antara lain kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem dan pembiayaan industri kreatif.
Abdee Negara, gitaris band Slank sekaligus pelaku industri kreatif, mengatakan saat ini musik telah digunakan oleh hampir seluruh sektor ekonomi kreatif.
"Jadi penting sekali buat pelaku musik untuk hadir dan belajar dari berbagai kalangan yang akan datang, dari berbagai aspek yang datang," ujar Abdee saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Abdee juga mengatakan sebagai pelaku industri musik harus mengikuti perkembangan zaman yang ada.
"Di era sekarang di mana antara pelaku dari saat membuat ide atau berkreasi itu bisa bertemu langsung dengan and user-nya, yaitu penikmat musiknya atau industri kreatif yang lain gitu," katanya.
"Nah, itu dibutuhkan satu teknologi, dibutuhkan infrastruktur, dibutuhkan satu platform untuk melakukan itu, dan itu sebagai pelaku industri musik kita perlu paham soal itu," lanjutnya.
Dari situ, pemusik akan tahu siapa pasar dan yang akan mendengarkan lagu-lagunya. Termasuk seperti apa yang masyarakat inginkan diindustri musik saat ini.
"Itu akan ada di sana nantinya. Termasuk memerangi pembajakan tentunya," ujarnya.(*)