TRIBUNNEWS.COM - Novel Sin dan novel Invalidite karya Faradita bakal diangkat ke layar lebar. Falcon Pictures berada di balik proyek tersebut. Bukan tanpa alasan dua novel itu difilmkan.

Produser Falcon Pictures, Frederica mengungkapkan, ketertarikan Falcon Pictures mengangkat novel Sin dan novel Invalidite ke layar lebar karena novel ini memiliki alur cerita sangat kuat.

"Falcon Pictures memiliki komitmen ingin mengajak generasi muda yang berbakat untuk berkarya. Kami menganggap Faradita sebagai penulis muda dan berbakat," ucapnya.

"Kami senang bisa memberikan dukungan, dengan mengangkat karyanya ke layar lebar. Kami juga terbuka untuk karya-karya generasi muda terbaik lainnya,” lanjutnya.

Faradita sendiri awalnya tidak percaya kalau karyanya akan dijadikan sebuah film oleh Falcon Pictures yang terkenal dengan film-film box officenya.

"Sebab saya tidak pernah berpikir bakal di filmkan. Saya hanya menulis saja awalnya, tidak punya target apa-apa,” ucapnya.

Faradita yakin cerita dalam novel karyanya tersebut akan semakin menarik saat dilihat melalui media layar lebar.

"Yang membuat saya yakin ya karakter Raga dan Amerta itu kok rasanya akan jadi semakin hidup dan menarik disimak lewat media film. Secara cerita, masing-masing karakter sangat kuat dan bakal enak juga jadi materi tontonan,” terangnya.

Sin sendiri mengetengahkan kisah cinta remaja antara Raga Angkasa yang tampan dan cool dengan seorang gadis cantik, nakal, dan menjadi idola di sekolahnya bernama. Nama gadis itu, Amerta Rinjani.

Kisah cinta meraka sangat rumit, penuh dengan misteri. Bahkan mereka menganggap apabila mereka bersatu justru akan menjadi sebuah dosa.

Sedangkan Invalidite mengisahkan tentang sosok Dewa, seorang mahasiswa yang mempunyai latar belakang keluarga yang kaya raya, namun tidak peduli dengan kuliahnya.

Ia lebih memilih menekuni profesinya sebagai fotographer profesional. Dewa yang sejak kecil ditinggal orangtuanya karena kecelakaan mobil, diasuh oleh kakeknya.

Hingga suatu saat Dewa berkenalan dengan wanita bernama Pelita yang mampu merubah pemikirannya. Lalu, bagaimanakah kisah Dewa dan Pelita?(*)