Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Tanggapan Kaesang Pangarep Pada Viralnya Pidato Jokowi Pakai Istilah Game of Thrones

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep turut menanggapi viralnya pidato ayahnya di pertemuan IMF-Bank Indonesia.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tanggapan Kaesang Pangarep Pada Viralnya Pidato Jokowi Pakai Istilah Game of Thrones
Twitter HBO Asia/Tangkapan layar YouTube Kaesang Pangarep
Meme Jokowi di HBO Asia (kiri) dan Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi (kanan) 

Pada episode terakhir, pasukan itu digambarkan sudah mulai menyerang Westeros, dan masuk melalui Winterfell.

Menurut Jokowi, "Evil Winter" mencerminkan ancaman global yang tengah meningkat pesat, seperti perubahan iklim dan sampah plastik.

"Saat ini kita sedang menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Perubahan iklim, telah meningkatkan intensitas badai dan topan di Amerika Serikat hingga Filipina," ujar Jokowi dalam pidatonya.

"Sampah plastik di laut di seluruh penjuru dunia telah mencemari pasokan makanan di banyak tempat. Ancaman global yang tumbuh pesat tersebut yang hanya bisa kita tanggulangi jika kita bekerja sama," tutur Jokowi.

Kegitan pertemuan IMF-World Bank di Bali dijadwalkan berlangsung dari tanggal 8-14 Oktober 2018.

Pertemuan ini tidak hanya membahas tentang perkembangan perekonomian dunia, namun juga tampaknya mendatangkan rejeki bagi sektor pariwisata Bali.

Pasalnya, seperti dikutip dari Tribun Bali, biaya akomodasi dan makan peserta annual meeting IMF-World Bank ditangung oleh peserta sendiri.

Berita Rekomendasi

Sehingga pengeluaran dari peserta ini akan menambah pemasukan devisa bagi negara.

"Harga satu kamar hotel di Nusa Dua yang paling murah rata-rata 5 sampai dengan 6 juta.

Dengan kehadiran mereka akan naik jadi 8 juta. Dan mereka tidak tinggal sehari tapi lima sampai 10 hari.

Selain itu sekali makan mereka akan makan seharga 3 - 4 juta.

Sehingga pengeluaran mereka akan jadi bagian pemasukan devisa negara," kata Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Kebudayaan Maritim Republik Indonesia, Safri Burhanuddin dalam acara Ngobrol Bareng Aliansi Mahasiswa Bali di Auditorium Pascasarjana IHDN Denpasar, Rabu (10/10/2018).

Selain itu dari perincian Bappenas menurut Safri pertumbuhan ekonomi di Bali akibat IMF-WB ini diperkirakan akan naik 1 persen dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 35 orang.

Awalnya dengan peserta 19 ribu orang kenaikan diperkirakan sebesar 0-65 persen.

Sementara itu pertumbuhan normal perekonomian Bali yaitu 5.5 persen sehingga dengan penyelenggaraan IMF-WB ini akan menjadi 6.5 persen.

"Dari 5.5 persen menjadi 6.5 persen itu akan menambah jumlah tenaga kerja lebih dari 40 ribu sampai 50 ribu tenaga kerja baru," paparnya.

Selain itu, ada lima keuntungan bagi Indonesia dengan adanya event ini.

Keuntungan tersebut yaitu Indonesia bisa tampil sebagai negara maju, penyelenggaraan di Bali dapat memberikan nilai posisi baik bagi Bali sendiri, Indonesia bisa fokus menarik investasi, terjadi percepatan pembangunan infrastruktur, serta IMF-WB ikut memberikan perhatian dan dukungan dalam percepatan penanggulangan dampak gempa Palu.

Dengan tetap dilaksanakannya event ini walaupun di Palu terjadi bencana, menurutnya akan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara besar.

"Tentu pelaksanaannya secara bijaksana dengan mengurangi pesta," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa IMF tak pernah melarang dengan catatan ada pemberitahuan tiga hari sebelumnya.

Tidak juga ada pelarangan untuk melakukan aktivitas sepanjang tidak mengganggu, dan walaupun sekolah diliburkan pihaknya berdalih itu hanya di wilayah pelaksanaan IMF di Badung saja. (TribunJakarta.com Erlina Fury Santika/Grid.id Dewi Lusmawati)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas