Abdurrahman Anak Pencipta Lagu Dangdut Latief Khan, Ditinggal Mati Sang Ayah Dalam Kondisi Miskin
Lelaki ini memang pernah menciptakan hit dangdut seperti lagu "Rena" dan "Maya" yang tenar lewat suara Muchsin Alatas.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Bagi para penggemar dangdut era 2000 dan sebelumnya mungkin mengenal pencipta lagu Latief Khan.
Lelaki ini memang pernah menciptakan hit dangdut seperti lagu "Rena" dan "Maya" yang tenar lewat suara Muchsin Alatas.
Bukan hanya Muchsin, biduan kondang lainnya juga pernah menyanyikan lagu-lagu seperti "Rindu Berat" yaitu Itje Tresnawati dan hits "Makan Darah" dinyanyikan oleh Rita Sugiarto.
Meski lagu ciptaannya saat itu bisa dibilang sangat terkenal, namun kehidupan Latief Khan justru tak berbanding lurus dengan karya-karyanya. Lelaki asal Surabaya ini justru hidup dalam kemiskinan.
Bahkan, lelaki yang meninggal pada 11 Agustus 2002 dalam usia 47 tahun itu dalam kondisi yang memprihatinkan. Ia meninggal dunia di kamar kost yang disewanya dalam keadaan miskin.
Bagaimana dengan nasib anaknya kini?
Abdurrahman Khan ternyata nasibnya tidak jauh beda dengan mendiang sang ayah. Meski mewarisi suara merdu Latief Khan, Abduh--panggilan Abdurrahman sempat hidup terlunta-lunta.
Sang ibu, Nurhasanah, yang sakit-sakitan dan tinggal di Depok tak mampu merawatnya.
Ditemui di Tanjungbarat, Jakarta Selatan, pekan lalu, Abduh menceritakan, sejak sang ayah meninggal, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya, hingga putus pada kelas 2 SD dan tak melanjutkannya lagi.
Sempat terlunta-lunta di Jakarta, saat itu ia dirawat oleh saudara Latief Khan di Surabaya.
Namun ia akhirnya kembali ke Jakarta dan diasuh oleh seorang yang simpati dengan nasibnya di Tanjungbarat. "Hingga sekarang saya masih tinggal dengan Bu Haji Nunung," kata Abdur kepada Tribunnews.com.
Kemampuannya menyanyi sempat membuat Abduh menjadi penyanyi dangdut yang manggung dari kampung ke kampung. Ia bahkan sempat menjadi bintang tamu di Madura dan Jawa Timur beberapa tahun lalu.
Namun karena persaingan dunia hiburan yang cukup ketat, job manggung berkurang drastis. Bahkan kini pria kelahiran 3 April 1991 ini sama sekali tak lagi dapat panggilan manggung lagi alias menganggur.
Dengan kondisi demikian, ia kini berusaha serabutan untuk menyambung hidupnya karena harapannya untuk menjadi penyanyi sudah semakin jauh.
Abduh saat ini berusaha mengumpulkan uang untuk menjadi penjual jahe susu. "Saya ingin jualan jahe susu saja. Cuman duitnya belum terkumpul, buat beli gerobaknya saja butuh uang Rp 5 juta, belum yang lainnya. Saya lagi ngumpulin," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.