Es Krim Jadi Obat Suntuk Buat Isyana Sarasvati
Isyana Sarasvati mengaku sangat menyukai makanan manis, terutama es krim. Bagi Isyana Sarasvati, makanan manis bisa membuatnya kembali semangat.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Isyana Sarasvati mengaku sangat menyukai makanan manis, terutama es krim. Bagi Isyana Sarasvati, makanan manis bisa membuat semangatnya kembali seperti semula.
Hal tersebut diungkapkan Isyana Sarasvati di Studio 6 Emtek City, Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (26/10/2018).
"Es krim tuh bisa bikin mood booster buat aku, manisnya bisa bikin semangat lagi kalau lagi down atau lagi suntuk," ungkap Isyana.
Sehingga saat dirinya merasa buntu ketika berkarya, Isyana lebih memilih es krim untuk membuat mood-nya kembali naik.
"Nah karena aku memang sedikit nocturnal ya anaknya jadi kalau bikin lagu malam hari kadang suka stuck. Nah, aku cari cara gimana nih caranya nge-refresh lagi brain nya, terus aku makan es krim," tuturnya.
Sebagai informasi, es krim ternyata tidak hanya memperbaiki suasana hati saja.
Dikutip dari times of India, ada penelitian baru yang menyebutkan bahwa es krim punya manfaat yang lebih dari itu.
Menurut sebuah penelitian di Jepang baru-baru ini menjelaskan bahwa makan es krim bisa meningkatkan kinerja mental kamu di siang hari.
Serangakaian uji klinis dilakukan oleh Yoshihiko Koga, seorang profesor di Kyorin University Tokyo.
Dalam penelitian ini Profesor Koga meminta para peserta untuk sarapan dengan es krim di pagi hari dan kemudian mereka di uji dalam beberapa latihan mental digital tertentu.
Profesor Koga membandingkan hasil tes mereka dengan sekelompok orang yang belum makan es krim.
Hal ini membuatnya menyimpulkan bahwa mereka yang mengonsumsi es krim di pagi har memiliki reaksi lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak.
Selain itu, para peserta yang mengonsumsi es krim di pagi hari mengalami peningkatan kemampuan dalam memproses informasi.
Profesor Koga kemudian mencari tahu apa alasannya mengapa es krim bisa menyebabkan peningkatan kinerja mental.
Beberapa kritikus mengatakan bahwa hal itu terjadi karena serangan glukosa yang meningkatkan fungsi otak dan mengaktifkan zona bahagia di otak.(*)