Manggung di JogjaRockarta#2, Megadeth Ingin Lakukan Sesuatu untuk Korban Gempa Donggala-Palu
Megadeth, band trash metal asal California, Amerika Serikat, mendarat di Bandara Internasional Adisutjipto, Sleman, Yogyakarta, Kamis (25/10/2018).
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Megadeth, band trash metal asal California, Amerika Serikat, mendarat di Bandara Internasional Adisutjipto, Sleman, Yogyakarta, Kamis (25/10/2018) pukul 10.00 WIB.
Dave Mustaine dkk tersebut berada di Yogyakarta untuk meramaikan konser 'JogjaRockarta #2 2018' yang digelar di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (27/10/2018) malam.
Ketika menginjakkan kakinya di Yogyakarta, Dave Mustaine (vokal/gitar), Kiko Loureiro (gitar), David Ellefson (bass) dan Chris Adler (drum) disambut hangat Chief Executive Officer (CEO) Rajawali Indonesia Communication Anas Syahrul Alimi dan Project Director 'JogjaRockarta #2 2018' Bakkar Wibowo.
"Megadeth sudah mendarat di Yogyakarta pagi tadi. Dave Mustaine terlihat sangat senang dan begitu humble," kata Anas ketika berbincang dengan Warta Kota melalui telepon, Kamis (25/10/2018) malam.
"David ellefson juga ramah dan mengungkapkan kebahagiaan bisa berada dan manggung di Yogyakarta," katanya lagi.
Dalam perbincangannya, kata Anas, Dave mengatakan harapannya untuk bertemu Presiden Joko Widodo disela meramaikan 'JogjaRockarta #2 2018'.
Sebelumnya, melalui akun Twitter pada 9 September 2018 lalu, Dave dkk menuliskan keinginannya supaya Presiden Joko Widodo meluangkan waktu dan hadir melihat aksi panggung Megadeth di Stadion Kridosono.
Tak hanya presiden, Megadeth juga berharap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga datang ke 'JogjaRockarta #2'.
Sejauh ini, kata Bakkar, hanya Ganjar yang memberi kabar akan datang ke Kridosono, Sabtu (27/10/2018) malam.
Sementara Presiden Joko Widodo tidak bisa datang karena kesibukan melayani warganya di Tanah Air.
Anas menyatakan, tidak hanya keinginan bertemu presiden saja, Dave Mustaine cs juga sempat bertanya perkembangan penanganan korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah, akhir September lalu.
"Sepertinya, promotor dan Megadeth akan melakukakan sesuatu untuk korban gempa di Palu," kata Anas.
(Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)