Sepak Terjang Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Tak Ada di Film A Man Called Ahok
Film A Man Called Ahok yang dibintangi Daniel Mananta segera ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film A Man Called Ahok segera ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia. Jangan berharap film ini berkisah tentang sepak terjang Basuki Tjahja Purnama atau yang akrab disapa Ahok dalam dunia politik.
Film ini justru menyuguhkan suatu cerita lain dari kehidupan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Bukan tanpa alasan, sang sutradara Putrama Tuta memilih untuk membuat film yang diangkat dari sebuah novel dengan judul serupa. Karena, menurutnya, kisah hidup keluarga Ahok sangat menginpirasi untuk dijadikan sebuah film.
Film The Man Called Ahok, bak seorang anak yang sudah dinantikan Putrama Tuta dalam karirnya di dunia perfilman Indonesia.
"Ini film tentang pentingnya keluarga pada hidup seseorang. Saya dari dulu memang mau buat film drama keluarga yang bisa menginspirasi banyak orang seperti ini," ucap Putrama Tuta dalam press conference film A Man Called Ahok di Epicentrum XXI, Kuningan Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018).
"Mudah-mudahan film ini bisa menghibur juga," tambahnya.
Film ini jelas menceritakan tentang hubungan ayah dan anak antara Ahok dan Kim Nam mendiang ayah Ahok.
Daniel Mananta yang dipercaya untuk memerakan tokoh Ahok dalam film tersebut mengaku sangat senang dan terhormat bisa memerankan tokoh Ahok.
Maklum saja Ahok merupakan tokoh yang menginspirasi dirinya, selain itu ini juga film perdana Daniel Mananta sebagai tokoh utama.
Meski sebagai pelakon dalam film tersebut, Daniel Mananta mengungkapkan perasaan emosionalnya ketoka menyaksikan film tersebut.
"Jujur saya semakin yakin kalau film ini bukan hanya tentang Ahok tapi juga sosok Kim Nam, ayah Pak Ahok. Drama yang diceritakan luar biasa sekali, menyentuh emosi," tutur Daniel.
Film A Man Called Ahok akan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 8 November 2018. Film tersebut hasil produksi The United Team of Art (TUTA).(*)