Pernah Berselisih di Medsos Soal Ratna Sarumpaet, Ketika Sepanggung, Fahri Hamzah Peluk Tompi
Di atas panggung, Tompi dan Fahri Hamzah berkesempatan untuk berdialog berdua saja.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM -- Fahri Hamzah dan Tompi akhirnya bertemu dalam satu panggung.
Fahri Hamzah dan Tompi bertemu di panggung PLAYFEST Narasi TV beberapa waktu lalu.
Di atas panggung, Tompi dan Fahri Hamzah berkesempatan untuk berdialog berdua saja.
Fahri Hamzah dan Tompi mempunyai riwayat terbilang tak bagus di media sosial.
Anda mungkin masih ingat dengan tweetwar antara Wakil Ketua DPR, Fajri Hamzah dengan musisi sekaligus dokter, Tompi?
Keduanya terlibat dalam perdebatan terkait 'penganiayaan' Ratna Sarumpaet, yang belakangan diketahui dan diakui sebagai berita palsu alias hoax.
Satu diantaranya ketika kasus Ratna Sarumpaet mencuat ke permukaan.
Tompi dan Fahri Hamzah sempat bersinggungan di media sosial Twitter.
"jadi bang Fahri itu kalau mau ngetweet mikir dulu, ini kira-kira orang sakit hati ga, kalau sakit stres," kata Tompi di video unggahan akun Instagram @dr_tompi yang sudah terverifikasi.
Fahri Hamzah lantas menjawab, bahwa maksud dair pembicaraan sebelumnya ialah harus memikirkan tweet.
"sebenarmnya stres itu maksudnya tweetnya itu harus dipikirkan mendalam, kalau orang biasa tidak mikir mendalam jadi stres," jelas Fahri Hamzah.
Baca: Kaget Lihat Nagita Slavina di Pernikahan Putranya dan Paula Verhoeven, Ayah Baim Wong: Orang Beken!
Sejumlah media sempat memberitakan perdebatan ini.
“Di media sosial, oposisi harus dihargai, berbeda perspektif harus dihargai. Kita harus berani melawan arus, berani berbeda,” ungkap Fahri yang disambut rangkulan Tompi.
“Kadang di media sosial ini kita bercanda enggak bisa, meledek enggak bisa. Sedikit-sedikit lapor polisi. Jadi, stop baper,” timpal Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, yang juga turut hadir.
Masih dalam acara yang sama, Najwa Shihab, jurnalis dan founder Narasi TV, juga menyampaikan bahwa seringkali kita tidak sadar terbawa perasaan (baper) saat bicara soal politik.
Menurut Najwa, terkadang saat pendukung kubu-kubu politik saling berseteru, elit politiknya santai-santai saja.