Basist dan Road Manajer Seventeen Band Meninggal karena Tsunami, Korban Lain Terpencar di Klinik
Grup musik Seventeen Band ikut menjadi korban atas terjadinya gelombang Tsunami yang terjadi di Anyer, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup musik Seventeen Band ikut menjadi korban atas terjadinya gelombang Tsunami yang terjadi di Anyer, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Melalui siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Minggu (23/12/2018), dikabarkan pemain bass dan Road Manajer menjadi korban atas bencana tersebut.
"Dari bencana tersebut kami harus kehilangan orang-orang tercinta. Pemain bass kami M Awal Purbani yang biasa disapa Bani juga Road Manajer Oki Wijaya menghembuskan nafas terakhirnya."
Kejadian berlangsung saat baru lagu kedua Seventeen menghibur penonton.
"Air pasang naik ke permukaan dan menyeret seluruh orang yang ada di lokasi. Sayangnya saat arusnya surut anggota kami ada yang bisa menyelamatkan diri sementara sebagian tidak menemukan tempat berpegangan. Posisi panggung tepat membelakangi laut.
Saat ini korban bencana terpencar di klinik-klinik dalam radius 2 hingga 3KM dari lokasi kejadian. Sejak semalam tim SAR sudah diturunkan.
Dan tim kami yang selamat belum bisa kemana-mana karena minimnya transportasi.
Adapun keluarga besar Seventeen band yang belum ditemukan adalah sebagai berikut.
- Herman Sikumbang (gitaris)
- Andi Windu Darmawan (drum)
- Ujang (kru)
- Dylan Sahara (istri Ifan – vokalis)