Sebelum Diterjang Tsunami Bani Seventeen Sempat Ingin Berhenti Bermusik dan Beralih Bisnis Konveksi
Meninggalnya personil band Seventeen, Bani tentu membawa kabar duka mendalam bagi keluarga dan sanak familinya.
Editor: Sugiyarto
Meninggalnya personil band Seventeen, Bani tentu membawa kabar duka mendalam bagi keluarga dan sanak familinya.
Tak terkecuali sang ayah, Fajar Wibowo, yang mengaku cukup kaget mendengar kabar duka tersebut.
Kabar duka tersebut, kata Fajar, ia terima sekitar pukul 12 malam. Ia mendapat kabar dari kru Seventeen yang saat itu berada di lokasi kejadian.
Meski awalnya, ia masih belum percaya namun setelah ada kabar dari vokalis Seventeen, Ifan, yang menyampaikan hal sama kepada istrinya bahwa itu memang Bani, barulah ia kemudian percaya.
Fajar menjelaskan sebenarnya, anak pertamanya tersebut sudah ingin berhenti bermusik sejak beberapa bulan terakhir.
"Dia sempat bilang, dia nggak mungkin bertahan terus di dunia musik apalagi teman-temannya mulai terjun ke dunia politik, dia pengen mengurus yang lain saja," kata Fajar saat ditemuiTribunjogja.com di kediamannya di kawasan Gamping Tengah, RT04/RW15, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Sleman, DIY, Minggu (23/12/2018).
Selain itu, menurut Fajar, Bani sempat ingin mengembangkan bisnis bersama rekan lainnya di Yogyakarta usai menyelesaikan proyek band tahun barunya di Kalimantan.
"Dia sempat ke temannya yang di Klaten, ingin buka konveksi katanya," bebernya.
Fajar pun membeberkan, bahwa rencananya pemain bass tersebut akan pulang ke Yogyakarta pada 20 Desember lalu. Namun harus mundur lantaran adanya perubahan jadwal manggung.
Bani berangkat ke Jakarta pada 4 Desember 2018 lalu dan rencananya akan kembali ke Yogyakarta pada 20 Desember. Setelah itu, rencananya, Bani akan kembali berangkat ke Kalimantan sampai tahun baru depan.
"Baru setelah tahun baru akan pulang terus mau merintis usaha tapi Allah berkehendak lain," katanya.
Komunikasi terakhir, Fajar dengan sang anak Bani ia lakukan pada beberapa hari terakhir yakni sekira 3-4 hari yang lalu lewat pesan WhatsApp.
Bani hanya menyampaikan bahwa ia akan membantu biaya sekolah adik bungsunya yang saat ini masih duduk di bangku SMK.
Meninggalnya Bani tentu menjadi duka mendalam, diketahui Bani telah memiliki satu istri dan seorang anak perempuan yang berumur tiga tahun serta seorang anak yang masih dalam kandungan.
Bani, bassist band Seventeen diketahui turut menjadi korban jiwa dalam musibah tsunami yang menerjang pesisir Selat Sunda.
Seventeen manggung dalam acara Gathering PLN yang dilaksanakan di Tanjung Lesung, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Saat mulai menyanyikan lagu yang kedua, tiba-tiba tsunami datang dan menghantam panggung dan para peserta lainnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memastikan gelombang pasang yang terjadi di pantai Anyer di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.30 WIB adalah tsunami.
Gelombang tinggi yang menerjang pesisir Banten juga menimpa personel Seventeen. Bani menjadi salah satu korban bersama ratusan korban lainnya. (tribunjogja)