Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar duka kembali menimpa Indonesia melalui musibah bencana alam, kini giliran pantai Carita Banten yang mengalami gelombang tsunami.

Gelombang tersebut juga memakan korban band kenamaan Indonesia, yakni Seventeen.

Saat gelombang tersebut terjadi, Seventeen tengah manggung dalam acara gathering PLN yang berlokasi tepat dipinggir pantai.

"Dari keterangannya kita lagi baru manggung lagu kedua, lalu tiba-tiba panggung rubuh dan tebalik sesuai dengan video itu, terus abis itu anak-anak (band Seventeen) terseret arus, gelombang pasang," kata Yulia Dian selaku perwakilan manajer bans Seventeen saat dihubungi awak media, Minggu (23/12/2018).

"Ketika arusnya balik beberapa dari mereka nggak ada yang pegangan karena kondisi ya itu di pinggir laut ya, bukan pantai gitu, mereka langsung ke laut gitu ya. Jadi akhirnya ada kondisi ya yang tertimpa panggung, ada yang juga seret," terang Yulia.

Baca: Keterangan Manajemen Seventeen, Tsunami Menerjang, Panggung Roboh, Personel dan Kru Terseret Ombak

Yulia juga mengatakan jika sejak malam tim Seventeen sudah mengirim bantuan.

Namun lantaran akses yang sulit membuat proses mengiriman bala bantuan sempat terhambat.

"Dari semalam tim sudah ada yang berangkat ke lokasi cuma kendala belum bisa dijangkau, akses menuju tempat itu sulit dijangkau karena mungkin orang pada panik," tutur Yulia

Di sana tertutup akses ke sana karena bencana itu. Jadi direncanakan sekitar sejam lagi tim kita akan sampai disana karena anak-anak di situ mengalami trauma dengan keadaan," bebernya.

Group band Seventeen menjadi korban dalam bencana yang terjadi di Pantai Carita, Banten.

BMKG memastikan gelombang tsunami tersebut disebabkan lantaran aktivitas anak gunung krakatau yang sudah mengeluarkan lava pijar sejak sore hari.