Minum Obat Sembarangan Tak Disarankan saat Ibu Hamil Sakit Kepala, Ini yang Harus Dilakukan
Perubahan hormon selama kehamilan kerap menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil. Satu di antaranya Anda ibu hamil mengalami sakit kepala.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Perubahan hormon selama kehamilan kerap menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil. Satu di antaranya Anda ibu hamil mengalami sakit kepala. Termasuk migrain.
Saat ibu hamil mengalami migrain, mengkonsumsi obat secara sembarangan tidaklah disarankan.
Ibu hamil memang harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat karena apa pun dikonsumsi, akan berpengaruh terhadap kesehatan janin dalam kandungan.
Supaya tidak lagi bingung, berikut cara mengatasi migrain saat hamil yang dilansir dari mayoclinic.org dan bisa diterapkan langsung.
Baca: Migrain Beda dengan Sakit Kepala Sebelah, Ini Lima Penyebabnya
Hindari pemicu sakit kepala
Jika makanan atau aroma tertentu telah memicu sakit kepala, cepatlah hindari. Membuat catatan harian dari sakit kepala Moms mungkin bisa membantu mengidentifikasi penyebab sakit kepala itu.
Sertakan aktivitas fisik
Menambahkan aktivitas fisik dalam rutinitas harian, sebenarnya mampu mengurangi penyebab migran. Cobalah berjalan setiap hari atau latihan aerobik moderat lainnya.
Atasi stres
Temukan cara sehat untuk mengatasi stres.
Beraktih relaksasi
Cobalah teknik pernapasan dalam, yoga, pijat, dan visualisasi.
Makanlah secara teratur
Makan dengan jadwal makan yang teratur dan menjaga pola makan yang sehat dapat membantu mencegah sakit kepala. Jangan lupa perbanyak minum air untuk menambah cairan dalam tubuh.
Ikuti jadwal tidur yang teratur
Kurang tidur juga bisa menjadi salah satu alasan sakit kepala atau migran selama kehamilan.
Pertimbangkan biofeedback
Dengan teknik pikiran dan tubuh, ibu hamil belajar mengendalikan fungsi tubuh tertentu, misalnya ketegangan otot, detak jantung, dan tekanan darah untuk mencegah sakit kepala atau mengurangi sakit kepala.
Jika Anda ingin mencoba biofeedback untuk mengobati sakit kepala selama kehamilan, tanyakan kepada dokter untuk rujukan ke terapis biofeedback.(*)