Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok Jadi Bahasan Astrid Tiar dan Suaminya
AD, seorang siswi SMP, jadi korban pengeroyokan siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat. Kabar itu ramai diberitakan di media massa.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - AD, seorang siswi SMP, jadi korban pengeroyokan siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat. Kabar itu ramai diberitakan di media massa.
Astrid Tiar, yang membaca berita tersebut, bergidik. Bulu kuduknya merinding.
"Aku merinding nih. Itu jadi pembahasan aku sama suami aku semalam. Itu ke mana didikan orangtuanya? Kok bisa kejam sekali?" ujar Astrid saat dijumpai di Gedung Tribarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).
Astrid tidak menyangka bahwa pengeroyokan tersebut dilakukan oleh para siswi SMA terhadap siswi SMP.
Astrid merasa bahwa faktor pendidikan dari orangtua yang menyebabkan anak mereka melakukan perbuatan keji tersebut.
Baca: Astrid Tiar Ajak Anak-anaknya Main Congklak dan Petak Umpet
"Korban kan SMP, pelakunya SMA, pelakunya itu bagaimana bisa setega itu melakukannya. Jangan salahkan pergaulannya. Kita bergaul kan sama siapa pun. Ini umur segitu dengan mudah melakukan itu dan tidak merasa bersalah," sambung Astrid.
Astrid berujar harus ada penanganan lebih jauh agar hal serupa tidak terulang. Khusus untuk pelaku, kata Astrid, mereka harus menjalani terapi psikologi.
"Itu mesti ke psikiater anak dan orangtuanya untuk duduk bareng. Saya masih bingung mereka melakukan itu. Anaknya (pelaku) memang masih di bawah umur, ada UU di bawah umur, tapi jangan dibiarkan lolos nanti malah menjadi inspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa," kata dia.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Astrid Tiar Merinding Dengar Kejadian Siswi SMP Dikeroyok di Pontianak"