Rekor, Penyiar Hard Rock FM Gofar Hilman Siaran 34 Jam Nonstop, Bawa Misi Kemanusiaan
Rekor, Gofar Hilman Siaran selama 34 jam Nonstop. Mereka membawa misi kemanusiaan untuk membantu anak-anak terdampak bencana.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
Rekor, Penyiar Hard Rock FM Gofar Hilman Siaran 34 Jam Nonstop, Bawa Misi Kemanusiaan
TRIBUNNEWS.COM - Penyiar Hard Rock FM Jakarta, Gofar Hilman akan pecahkan rekor siaran terlama selama 34 jam nonstop.
Tak hanya sekedar siaran, dalam prorgram acara Radiothlon, Gofar Hilman juga membawa misi kemanusiaan untuk membantu pembangunan sekolah bagi anak-anak di daerah yang terkena dampak bencana di Indonesia seperti Palu, Donggala, Sumba dan Banten.
Penggalangan dana tersebut dilakukan melalui situs kitabisa.com dan menargetkan mengumpulkan dana sebesar 250 juta.
Hingga berita ini dimuat, tercatat sudah lebih dari 100 juta dana terkumpul dari acara tersebut.
Baca: Melalui Siaran Radio RRI, Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Himbau Masyarakat Jauhi Narkoba dan Miras
Baca: Tiket Presale Konser Dekade Afgan Terjual Habis
Baca: Konser di Indonesia, Anggun C Sasmi Rindu Nyanyi Lagu-lagu Lamanya
Siaran 34 jam nonstop ini dimulai pada Kamis (4/7/2019) pukul 06.00 dan akan selesai pada Jumat (5/7/2019) pukul 16.00.
Dalam siaran 34 jam nonstop ini, Gofar ditemani lebih dari 20 orang musisi dan seniman untuk ngobrol bersama.
Beberapa musisi serta Seniman tersebut diantaranya Novita Angie, Iwet Ramadhan, Anggun, Yura Yunita, Maudy Ayunda, Tompi, Pandji Pragiwaksono, Steny Agustaf, Farhan, Indy Barens, Meuthia Kasim, Dipha Barus hinggan Reza Chandika.
Hal itu sama seperti yang dicuitkan Gofar Hilman sendiri dalam akun Twitternya @pergijauh.
"4-5 Juli bakal 34 jam siaran nonstop bersama 20 teman musisi dan seniman, tujuannya selain memecahkan rekor siaran terlama juga mengumpulkan donasi online untuk membangun sekolah."
Dilansir WartaKota, rekor siaran terlama sebelumnya menurut Gofar adalah milik Indy Barens dan Farhan yang siaran selama 32 jam nonstop dan tercatat dalam Rekor MURI pada tahun 2001.
(Tribunnews.com/Tio Buqi)