Puncak Jazz Festival, Ajang Musik Berkelas Dunia Yang Peduli Musik Tradisional
Sebuah festival musik jazz berkelas internasional telah lahir, dan mulai mewarnai event-event musik besar di Tanah Air. Lewat tajuk "Puncak Jazz Festi
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah festival musik jazz berkelas internasional telah lahir, dan mulai mewarnai event-event musik besar di Tanah Air. Lewat tajuk "Puncak Jazz Festival" (PJF), ajang musik kelas dunia yang diselenggarakan oleh PT Garda Utama Edukasi (GUE) ini pun lahir dengan tujuan mulia, yakni menggabungkan edukasi dan entertainment dalam wujud sebuah event musik.
Berbeda dengan event musik sejenis, PJF ini digelar dengan sistem roadshow di beberapa titik, hingga menuju acara puncak nanti pada bulan April 2020. Sesuai namanya, PJF mengambil lokasi pertunjukan di bilangan Puncak, Jawa Barat. Menuju acara puncak pada April 2020, PJF menggelar roadshow perdana di Pesona Alam Resort Cisarua, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2019), pukul 18.00 WIB.
"Roadshow pertama PJF ini di Pesona Alam Resort Cisarua. Konsepnya di outdoor, di dalam hutan pinus. Menarik sekali untuk para penikmat musik yang senang dengan situasi alam yang asri," ujar Marcelia Lesar, CEO PJF kepada awak media, di Kota Kasablanka Mal, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Menariknya lagi, PJF tak hanya menyajikan musik bergenre jazz, namun juga menyuguhkan kolaborasi dengan berbagai genre musik. Bahkan juga memberi ruang pada musik tradisional untuk mengangkat dan memperkenalkan musik asli Tanah Air kepada dunia internasional.
"Meski tuan rumahnya jazz, tapi kita akan kombinasikan dengan banyak musik tradisional dan juga genre lainnya. Karena biarpun labelnya ini internasional, tapi kita ingin juga mengangkat elemen musik tradisional," ungkap Marcelia Lesar, yang juga dikenal luas sebagai seorang penyanyi jazz Tanah Air.
Marcelia pun kembali menegaskan, PJF punya perbedaan yang mencolok dengan ajang musik jazz berkelas internasional lainnya yang ada di Tanah Air. "Yang membedakan PJF dengan festival jazz lainnnya adalah di roadshow itu. Karena kita mau memperkenalkan musik jazz, dan mengedukasi masyarakat terhadap musik jazz ini. Kita ada sosialisasi, edukasi, jadi bukan hanya lewat online tapi turun juga secara offline ke komunitas-komunitas jazz yang ada di Jawa Barat," papar Marcelia.
Hingga acara puncak pada April 2020 mendatang, setiap bulannya PJF akan mengadakan sejumlah aktifitas. "Kita akan rutin kunjungi komunitas-komunitas jazz di Jawa Barat, kemarin di Bogor. Akan ada roadshow setiap bulan. Ada beberapa titik kita adakan roadshow, target kita ada 25 titik, roadshow dari mulai Bogor sampai Bandung, sampai acara puncak PJF tahun depan," jelas Marcelia.
PJF ini pun diupayakan menjadi sebuah wadah yang dapat menjembatani komunitas musik dan budaya, di dalam dan luar negeri. Bahkan PJF ini dikemas untuk menjadi satu wadah bagi pemberdayaan UKM di Jawa Barat, dan juga sebagai upaya untuk mengangkat potensi-potensi wusata Puncak dan sekitarnya. "Di PJF ini ada banyak ruang untuk UKM dan pengrajin lokal untuk menjual berbagai bentuk produk kerajinan. Ini tentunya bagus untuk mengangkat perekonomian," tukas Marcelia.
Di samping itu, soal line up yang bakal tampil di acara puncak April tahun depan, ada beberapa nama musisi luar negeri yang ikut memeriahkan PJF, di antaranya ada nama, yakni Eric Benet, penyanyi dari Amerika Serikat yang populer lewat singel "Spend My Life With You", lalu juga beberapa nama besar yang kini tengah diusahakan tampil yaitu Brian McKnight, dan lainnya.
"Jadi dua line up di PJF, line up untuk roadshow dan line up untuk di main show. Yang roadshow itu kan dilaksanakan dari bulan Juli 2019 sampai April tahun depan. Roadshow perdana misalnya, ada penampilan dari Professor musik Tjut Nyak Deviana, Daya Ensemble dari Daya Indonesia Performing Arts Academy, Ellys Padumukan, Komunitas Jazz Cianjur, lalu saya sendiri Marcelia Lesar, dan masih banyak lagi," pungkas Marcelia.