Tiga Surat Diplomatik Lancarkan Pemakaman Mbah Moen di Ma’la, Makam Istimewa di Makkah
Al marhum KH Maimoen Zubaer dimakamkan di tempat terhormat di komplek pemakaman Ma’la.Pemakaman mulia yang tak biasa bagi warga negara Indonesia.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Al marhum KH Maimoen Zubaer dimakamkan di tempat terhormat di komplek pemakaman Ma’la.
Sebuah tempat pemakaman mulia yang tak biasa bagi warga negara Indonesia.
Komplek pemakaman Ma’la jaraknya tak begitu jauh dari Masjidil Haram sekitar kurang lebih 500 meter.
Di pemakaman ini istri Baginda Rasul SAW, Siti Khadijah dimakamkan.
Menurut Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, pemakaman Ma’la sejatinya bukan diperuntukkan untuk jemaah haji Indonesia yang meninggal di Makkah saat menunaikan ibadah haji.
“Ma’la adalah pemakaman yang dikhususkan bagi warga Makkah. Ada pemakaman tersendiri bagi jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Makkah,” kata Lukman.
Duta Besar Arab Saudi Untuk Indonesia, Agus Maftuh Abegebreil menjelaskan tentang proses pengurusan jenazah Mbah Moen hingga akhirnya bisa dimakamkan di Ma’la.
Baca: Gelar Doa untuk Mbah Moen, Gereja Katolik Mojokerto Pajang Foto Sang Ulama
“Ketika mendengar Kyai Maimoen meninggal dunia, apa yang saya lakukan? pertama kali adalah menulis tiga surat diplomatik pertama ditujukan kepada Raja Arab Saudi saya meminta kepada raja bahwa ada seorang ulama besar Indonesia wafat di Makkah dan saya minta dimakamkan di Ma’la. Yang kedua surat saya tujukan kepada Gubernur Makkah, dan yang ketiga kepada Amir Al Muqoddasah,” kata Agus Maftuh saat menghadiri pemakaman Mbah Moen di Ma’la.
Maftuh menambahkan ada peran seorang ekspatriat Indonesia yang tinggal di Makkah dan sangat membantu.
“Ada ekspatriat kita ada disini, Fahmi, beliau sangat membantu semua proses dan alhamdulillah saya sangat bahagia melihat Mbah Moen dimakamkan di Ma’la sebuah tempat jannatul Ma’la,” ujar Maftuh.