Taylor Swift Akan Rekaman Ulang Lagu-lagu Lamanya setelah Bertikai dengan Scooter Braun
Taylor Swift akan melakukan rekaman ulang musik-musik lamanya setelah pertikaiannya dengan Scooter Braun dan Big Machine Label Group
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Taylor Swift Akan Lakukan Rekaman Ulang Lagu-lagu Lamanya setelah Bertikai dengan Scooter Braun
TRIBUNNEWS.COM - Taylor Swift akan mengambil kembali apa yang menjadi haknya.
Taylor Swift akan melakukan rekaman ulang musik-musik lamanya setelah pertikaiannya dengan Scooter Braun dan Big Machine Label Group, label rekaman lamanya.
Penyanyi 29 tahun itu mengumumkan hal tersebut pada wawancara terbaru dengan CBS Sunday Morning, yang akan ditayangkan Minggu, 29 Agustus 2019.
Dalam potongan wawancara, pembawa acara Tracy Smith bertanya pada Taylor apakah ia punya rencana untuk merekam ulang lagu-lagunya dari Big Machine.
Taylor langsung menjawab, "Tentu saja."
Baca: Usai Curhat di Tumblr, Gadis Ini Terima Biaya Kuliah Sebesar Rp 69 Juta dari Taylor Swift
Baca: Lirik Lagu The Archer Taylor Swift Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, pada akhir Juni 2019 lalu, Taylor Swift melampiaskan kemarahan serta kekecewaannya pada manajer Justin Bieber, Scooter Braun karena membeli master musik-musiknya terdahulu.
Taylor Swift menulis kekecewaannya pada Scooter Braun lewat Tumblr (30/6/2019).
Diberitakan US Magazine, Scooter Braun yang juga merupakan manajer dari Ariana Grande, Kanye West, dan Demi Lovato, membeli Big Machine Label Group dari pemiliknya, Scott Borchetta.
Taylor Swift telah bekerja sama dengan label musik Big Machine Label Group (BMLG) sejak awal kariernya, tahun 2006, hingga tahun 2018 lalu.
Baca: Taylor Swift Ceritakan Awal Mula Berdamai dengan Katy Perry, Termasuk Kostum Burger di Video Klip
Baca: Katy Perry Muncul dalam Video Musik Terbaru Taylor Swift, You Need to Calm Down
Setelah memutuskan kontrak dengan Big Machine, Taylor Swift beralih ke label Universal Music Group.
Melalui Tumblrnya, Taylor mengungkapkan bahwa ia "memohon" diberi kesempatan untuk mendapatkan hak milik atas karyanya sendiri.
Big Machine menawarkan kontrak akan memberikan kesempatan bagi Taylor untuk satu album terdahulu tiap satu album baru yang dibuatnya.
"Aku menolak karena aku tahu saat aku menandatangani kontrak itu, Scott Borchetta akan menjual label, yang berarti menjual diriku dan masa depanku," tulis Taylor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.