Kisah Aliando Syarief Berdarah-darah Demi Mirip Dono Warkop
Aktor Aliando Syarief harus berjuang keras saat berperan sebagai Dono Warkop dalam film terbarunya berjudul Warkop DKI Reborn.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Aliando Syarief harus berjuang keras saat berperan sebagai Dono Warkop dalam film terbarunya berjudul Warkop DKI Reborn part 3.
Kepiawaian akting Aliando Syarief pun diuji saat memerankan tokok paling nyentrik, ikonik, dan berbeda dengan komedian Warkop DKI yang tenar sejak tahun 1980-an.
Pria yang akrab disapa Ali itu mengaku, dirinya harus bersusah payah untuk mendalami peran Dono.
Untuk mendalami aktingnya, dia dibantu oleh Indro Warkop dan sutradara, Rako Prijanto.
Kemudian, Aliando Syarief berangsung-angsur selama lima bulan ini berubah wujud menjadi Dono Warkop.
"Butuh perjuangan keras untuk jadi Dono. Karena perannya Mas Dono ini berbeda dari segi dialek dan juga penampilan," kata Aliando Syarief.
Dia mengatakannya saat berkunjung ke kantor redaksi Tribunnews Network di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Baca: Viral Cuitan Yan Widjaya tentang Pabrik Susu, Aura Kasih Banjir Dukungan: Busui Bukan Candaan!
Baca: Terjun sebagai Aktor, Randy Danista Langsung Dapat Tantangan Perankan Sosok Indro Warkop
Kunjungannya itu bersama rekan-rekannya Adipati Dolken, Randy Danistha, dan Indro Warkop, untuk mempromosikan film Warkop DKI Reborn.
Kesulitan berperan sebagai Dono Warkop, kata pria berusia 22 tahun ini, seperti mengucapkan dialek Solo, Jawa Tengah.
Pasalnya, tidak ada darah Jawa dalam diri Aliando Syarief.
"Jadi Mas Dono, pertama logat dan dialeknya. Ali sendiri enggak ada Jawa sama sekali, darah Ali ya Sumatera dan Arab," ucapnya.
Mantan kekasih Prilly Latuconsina itu pun merasa beruntung karena banyak yang membantu dirinya saat berperan sebagai Dono dan tampil natural.
"Itu belajar lagi, konsultasi sama Bapake (Indro) dan ternyata kru Mas Rako (sutradara film--Red) rata-rata semua orang Jawa. Jadi saling bantu makanya jadi sempurna lah," katanya.
Selain itu, pemilik nama lengkap Muhammad Ali Syarief itu juga harus mengorbankan dirinya sampai berdarah-darah saat menjadi Dono.