Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Galaunya Amel Carla Saat Tanah Kelahirannya Bakal Jadi Ibu Kota Negara

Ada kegalauan di hati selebriti Amel Carla saat mendengar pengumuman Presiden Joko Widodo pemindahan ibu kota, dari Jakarta ke Kaltim.

Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Galaunya Amel Carla Saat Tanah Kelahirannya Bakal Jadi Ibu Kota Negara
Tribunnews/JEPRIMA
Aktris Amel Carla saat ditemui di kediamannya di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016). Amel berbagi cerita kepada wartawan tentang dirinya dan keluarga terjebak di Bandar Udara Internasional Ataturk, Istanbul saat faksi dalam tubuh militer di Turki mencoba melakukan kudeta. Mereka rencananya hanya transit beberapa jam di bandara tersebut untuk pulang ke Jakarta. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada kegalauan di hati selebriti Amel Carla saat mendengar pengumuman Presiden Joko Widodo pemindahan ibu kota, dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

Amel Carla, yang lahir di Bontang, Kalimatan Timur galau karena di satu sisi sempat sedih tanah kelahirannya menjadi ibu kota.

Sementara di sisin lain ia juga turut merasa senang lantaran menurutnya Jakarta akan beristirahat.

“Reaksi pertama Amel pasti kaget. Tapi dibalik kekagetan Amel, ada juga rasa senang dan sedih. Senang karena akhirnya Jakarta setelah kurang lebih 500 tahun di eksploitasi menjadi pusat pemerintahan sekaligus ibu kota negara, untuk pertama kalinya kota metropolitan ini dapat beristirahat dari tugasnya menjadi ibu kota negara Indonesia,” kata Amel saat dihubungi wartawan, Minggu (25/8/2019).

Baca: Deretan Foto & Video Pesona Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Ibu Kota Indonesia yang Baru

Baca: Luna Maya Bakal Direkrut Maia Estianty, Ada yang Usul Namanya Duo Ditikung Teman

Foto udara kawasan Jalan Samboja - Semoi, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur yang menjadi lokasi Ibu Kota yang baru, Senin (26/8/2019). Lokasi yang menjadi pusat Pemerintahan Republik Indonesia akan terletak di sebagian kawasan Penajam Paser Utara, dan sebagian di wilayah Kutai Kartanegara. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Foto udara kawasan Jalan Samboja - Semoi, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur yang menjadi lokasi Ibu Kota yang baru, Senin (26/8/2019). Lokasi yang menjadi pusat Pemerintahan Republik Indonesia akan terletak di sebagian kawasan Penajam Paser Utara, dan sebagian di wilayah Kutai Kartanegara. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

Amel merasa sedih, lantaran ia memprediksi bahwa hutan di Kalimantan akan berkurang.

Lahan yang tadinya hutan, kata Amel, harus berubah menjadi bangunan.

Berita Rekomendasi

“Tapi di sisi lain sedih, karena kita akan kehilangan sebagian wilayah dari salah satu hutan terbesar dan terluas yang ada di Indonesia beserta isinya karena nanti akan dibangun ibu kota negara di atasnya,” katanya.

Hingga kini, ia masih merasa bimbang. Menurutnya Jakarta yang mulai padat dan tidak teratur, akan lebih baik setelah ibu kota dipindah.

Namun, ia masih belum bisa menyetujui, jika di Kalimantan dibangun ibu kota baru.

“Karena banyak habitat hewan-hewan langka dan pastinya hutan yang luas, takutnya kalo ibu kota ada di Kalimantan nanti penduduk banyak yang pindah kesana terus hutannya jadi semakin dikit deh.

Kendati demikian, Amel selalu mendukung keputusan dari pemerintah.

Ia percaya, pemerintah akan memiliki solusi dari setiap permasalahan pemindahan ibu kota ini.

Begitupun dengan dipilihnya Kalimantan sebagai inu kota, menurut Amel, pemerintah pasti sudah memproses dengan matang.

“Akan ada pembangunan yang pastinya membuat KalTim menjadi lebih maju juga, pariwisata yang meningkat, dan pastinya banyak hal positif yang bisa diambil dari pemindahan ibu kota ke KalTim ini. Namun jangan lupa kalau disisi lain pengaruh buruk pemindahan ini juga sama banyaknya,” kata dia.

‪Sebelumnya melalui sebuah infografis, Bappenas RI menginfokan jika pemindahan ibu kota baru tidak mengganggu lingkungan hidup. Serta tidak mengurangi luas hutan lindung, dan dibangun dengan konsep forest city dengan ruang trbuka hijau (RTH) minimal 50 persen. ‬

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas