Dokter Ungkap Reaksi Ammar Zoni-Irish Bella Saat Diberi Tahu Penyakit Bayi Kembarnya
Dokter mengungkapkan reaksi Ammar Zoni-Irish Bella saat diberitahu penyakit bayi kembar mereka.
Editor: Sri Juliati
Dokter mengungkapkan reaksi Ammar Zoni-Irish Bella saat diberitahu penyakit bayi kembar mereka.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari pasangan selebritas Irish Bella dan Ammar Zoni.
Bayi kembar dalam kandungan Irish Bella, meninggal dunia pada Minggu (9/10/2019) di usia sekitar 26 pekan.
Jenazah bayi kembar tersebut dimakamkan Ammar Zoni di TPU Kalimulya 1 Depok, Jawa Barat pada Minggu malam.
Tim dokter yang menangani Irish Bella pun membeberkan penyebab meninggalnya bayi kembar yang dikandung oleh bintang sinetron Cinta Suci ini.
Baca: Terungkap Penyebab Meninggalnya Bayi Kembar Irish Bella, Begini Tanggapan Dokter
Baca: Dokter Sebut Irish Bella dan Ammar Zoni Tegar saat Tahu Kondisi Bayi Mereka: Pasangan Ini Luar Biasa
Menurut dokter, bayi kembar Irish mengalami kondisi twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS).
Atau salah satu janin mengalami perubahan sistem pembuluh darah yang akhirnya berdampak pada janin yang satu lagi.
TTTS bisa mengakibatkan komplikasi ke ibu.
Satu di antaranya mirror syndrome yang merupakan keadaan di mana janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang menyebabkan ibu juga mengalami kondisi yang sama.
Namun pada sang ibu, kondisi ini bisa disertai preeklamsia.
Baca: Bayi Kembar Ammar Zoni-Irish Bella Meninggal Dunia, Dokter Ungkap Penyebabnya
Baca: Ammar Zoni dan Irish Bella Syok Calon Bayi Kembarnya Meninggal, Begini Kondisi Terkini Pasangan Ini
Preeklamsia yang juga disebut toxemia kehamilan, adalah kelainan atau gangguan progresif yang ditandai kehadiran protein dalam urine serta tingginya tekanan darah.
Irish Bella dan Ammar Zoni pun sangat tegar setelah mengetahui penyakit yang diderita bayi kembar mereka.
Demikian dikatakan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal RS Harapan Kita, dr Gatot Abdurrazak.
"Pasangan ini luar biasa. Setelah saya jelaskan perjalanan penyakitnya, alhamdulillah mereka memahami."