Guinness Food Pairing di Synchronize Fest: Ketika Masakan Musisi Berpadu dengan Bir Hitam
Berkolaborasi dengan para seniman untuk menerjemahkan selera musik dan seni mereka menjadi makanan yang dinikmati bersama dengan Guinness Foreign Extr
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perhelatan musik tahunan berskala nasional Synchronize Fest 2019 kembali menyapa Jakarta pada 4-6 Oktober 2019. Sederet musisi dan seniman lintas genre menyemarakkan aneka panggung untuk memuaskan penikmat musik tanah air.
Namun, ada gebrakan baru dari perhelatan Synchronize Fest tahun ini. Adalah Guinness, merek bir hitam tersohor, yang kini turut memeriahkan ingar bingar Synchronize Festival 2019 melalui program Guinness Food Pairing Experience.
Apa itu Guinness Food Pairing Experience?
Ternyata, aneka makanan Indonesia bisa ‘berjodoh’ dengan cita rasa bir hitam Guinness. Untuk itu, para pengunjung festival–yang berusia 21 tahun ke atas dan memilih untuk minum minuman beralkohol– diajak untuk menikmati Guinness yang dipadukan dengan berbagai macam makanan, dalam acara Guinness Food Pairing.
Makanan yang disajikan dimasak langsung di booth Guinness di Synchronize Fest oleh para artis kebanggaan, serta disaksikan oleh berbagai media dan penggemar. Mereka adalah Danilla Riyadi, Iga Massardi “Barasuara”, Bondi “Goodnight Electric”, Awan dan Adnan “.Feast”, serta visual artist Reza “Asung” Afisina dan Arman Arief Rachman.
Berkolaborasi dengan Guinness, sederet artis di atas ditantang untuk memasak dan mencicipi masakan mereka bersama dengan Guinness Foreign Extra Stout (Guinness FES) yang dibagi ke dalam tiga hari selama festival berlangsung.
Terobosan unik ini digagas oleh Guinness untuk memberikan sensasi baru pada penikmat bir, yakni dengan mengkombinasikan bir hitam dengan makanan favorit dari para artis idola mereka.
Guinness Brand Manager Bayu Hanandhika mengatakan, “Para musisi dan seniman akan menerjemahkan kemahiran bermusik dan seni mereka menjadi sebuah masakan, nantinya masakan ini akan dinikmati bersama dengan Guinness untuk meningkatkan pengalaman makan dengan membuka sensasi rasa baru pada makanan.”
Lebih jauh, ia mengatakan, “Dipasangkan dengan rasa asin, manis, dan umami, Guinness akan menawarkan pengalaman rasa kontras, membuka sensasi lebih yang menyeimbangkan rasa masakan. Apabila dipasangkan dengan hidangan pedas dengan rempah-rempah yang kuat, Guinness akan menghadirkan rasa yang kaya, menciptakan keseimbangan dengan sensasi halus pada makanan.”
Beberapa artis yang memasak makanan favoritnya, misalnya Danilla Riyadi, Bondi “Goodnight Electric”, dan Awan featuring Adnan .Feast. Mereka turut menerjemahkan kreativitas seni melalui masakannya masing-masing!
Danilla Riyadi: memasak nasi gila yang lezat adalah menyusun komponen lagu yang indah
Pelantun lagu “Senja di ambang Pilu” ini memasak masakan favoritnya, Nasi Gila, yang mengingatkannya pada masa-masa indekos saat kuliah. Ia memilih makanan ini untuk disantap berbarengan dengan bir hitam Guinness Foreign Extra Stout (FES). Meracik aroma rempah, bagi dara berusia 29 tahun ini, sama halnya dengan menyusun komponen musik untuk menciptakan lagu yang indah.
“Menggantikan steak ya, kita coba bikin makanan khas Indonesia dipadu dengan bir Guinness. Menurut gue sih cocok-cocok aja apalagi kalian yang suka banget bir,” kata Danilla.
Lebih lanjut, ia mengatakan, “Memasak sama menantangnya dengan bermusik, bagaimana berbagai aroma rempah dan meraciknya menjadi suatu makanan yang lezat sama dengan memilih komponen-komponen musik untuk menciptakan lagu yang enak untuk dinikmati. Dalam bermusik juga terkadang perlu ada kolaborasi antara gue dengan orang lain agar musik yang diciptakan bisa memberikan pengalaman lebih untuk para pendengar. Sama dengan Guinness yang bisa menambahkan sentuhan rasa lebih dinikmati berbarengan dengan Nasi Gila buatan gue.”
Bondi “Goodnight Electric”: eksperimen berani Pizzang Goreng cocok dikawinkan dengan Guinness
Bondi berani bereksperimen dengan memadukan pizza dan pisang goreng jadi kudapan yang nyentrik: Pizzang Goreng.
Layaknya berkarya, bagi Bondi, memasak pun butuh keberanian untuk mencoba hal baru sehingga dapat memberikan pengalaman segar dan tidak menjemukan. Eksperimen berani ini jadi lebih “liar” dan berbeda kala dinikmati bersamaan dengan bir hitam Guinness.
“Setelah dicoba dinikmati berbarengan, Guinness bisa memberikan kesan kontras di indera perasa kita dan menyeimbangkan antara rasa manis dari Pizzang Goreng dan rasa pahit yang unik dari Guinness. Keduanya works well dan seru banget!” ucap Bondi.
Awan dan Adnan .Feast: makan pizza mie sama bir Guinness, kayak ngemil ala-ala di Inggris
Mewakili .Feast, Awan dan Adnan memilih bereksperimen dengan memasak pizza mie ala anak kost kelaparan, yang mereka namakan “Pizza Milik Rakyat”. Bahan-bahan yang tidak biasa, seperti smoked beef dan mozarella, memberikan rasa baru dalam pizza mie tersebut.
“Pizza Milik Rakyat, basically itu tuh martabak mie yang kita modifikasi sih. Ya kalau kita ingat jaman kuliah ya makanan sehari-hari makan mie instan. Orang-orang Indonesia juga sebagian besar makan itu. Semangatnya juga sama kayak .Feast kalau bikin lagu: familiar secara rasa buat sebagian besar orang, cuma ada unsur kebaruannya. Jadi kebaruannya kami kasih pakai bumbu dan bahan-bahan yang jarang gitu, kayak smoked beef dan mozarella,” ujar Awan, sang bassist .Feast.
“Bir itu kurang kalau nggak ada temennya. Jadi kalau di-pair sama makanan itu pas sih. Secara rasa jadi lebih gurih. Jadi savory gitu, lho. Either snacking food dan finger food juga, sambil ngebir Guinness jadi lebih enak. Jadi kayak santai, rasa-rasa Inggris campur Depok. Kayak di Manchester tapi rasa Beji (nama daerah di Depok-red),” ujar Awan.
Sudah sejak lama Guinness Foreign Extra Stout (FES) memberikan sensasi menikmati bir dan makanan lintas budaya di berbagai belahan dunia. Cita rasa pahit-manis yang menggelitik cocok apabila dinikmati dengan hidangan Afrika dan Asia yang pedas, termasuk dengan kuliner khas Indonesia yang dimasak oleh para musisi.
“Ini akan memberikan pengalaman bersantap yang baru di Indonesia. Guinness Food Pairing Experience telah digelar sejak tahun lalu untuk membuka pengalaman dan sensasi rasa yang lebih para penggemar kuliner Indonesia,” pungkas Bayu. (*)
PERINGATAN: Guinness adalah minuman beralkohol yang hanya dapat dikonsumsi oleh konsumen yang berusia di atas 21 tahun. Untuk dikonsumsi secara bertanggung jawab.
Reporter: Bardjan