Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Mengenang Sepak-Terjang Djaduk Ferianto di Dunia Seni dan Musik

Djaduk diketahui meninggal di usia 55 tahun. Kabar duka meninggalnya Djaduk Ferianto ini mengejutkan banyak pihak.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengenang Sepak-Terjang Djaduk Ferianto di Dunia Seni dan Musik
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Trio kreatif Butet Kartarajasa, Djaduk Ferianto dan Agus Noor di pentas teater Nyonya-Nyonya Istana di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2012). (Tribun Jakarta/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seniman musik Djaduk Ferianto tutup usia pada Rabu (13/11/2019) dini hari.

Seniman multitalenta asal Yogyakarta ini rencananya akan dimakamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Yogyakarta, Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 15.00 WIB

Djaduk diketahui meninggal di usia 55 tahun. Kabar duka meninggalnya Djaduk Ferianto ini mengejutkan banyak pihak.

Sebab, Djaduk masih akan dijadwalkan tampil di Ngayogjazz pada Sabtu (16/11/2019) di Godean, Yogyakarta. Sepak Terjang Djaduk diketahui lahir di Yogyakarta pada 19 Juli 1964 silam.

Ia adalah anak bungsu dari Bagong Kussudiarja, seorang koreografer dan pelukis senior asal Indonesia. Djaduk juga merupakan adik Butet Kartaredjasa.

Meninggalnya Djaduk diunggah oleh Butet melalui akun Instagram-nya, @masbutet, Rabu (13/11/2019).

Seniman etnik Yogyakarta, Djaduk Ferianto, mempunyai cara berbeda dalam menyambut perayaan Hari Raya Natal. Album bertajuk Hai, Mari Berhimpun , resmi diluncurkan adik dari seniman Butet Kertaradjasa ini ke pasaran, Senin (8/12/2014
Seniman etnik Yogyakarta, Djaduk Ferianto

Ia mengunggah gambar tulisan "Sumangga Gusti" atau Silakan Tuhan berwarna putih pada latar belakang hitam.

BERITA REKOMENDASI

Diberitakan Harian Kompas (22/2/1995), bakat kesenian Djaduk sudah terlihat sejak kecil. Hal itu dikarenakan lingkungan keluarganya yang juga menggeluti bidang tersebut.

Sang ayah, memiliki padepokan seni serta pusat latihan tari. Djaduk merupakan jebolan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Yogyakarta. Selain aktor,

Djaduk juga pernah mengisi ilustrasi musik berbagai sinetron dan film layar lebar.

Tahun 1972, Djaduk muncul dengan musik tradisonal kendang, kemudian mendirikan kelompok musik anak-anak Rheze, dan di Taman Madya Tamansiswa sekolahnya mendirikan grup musik Wathathitha.

Grup Rheze tahun 1978 keluar sebagai Juara I Lomba Musik Humor Tingkat Nasional.


Selain itu, Djaduk juga pernah mementaskan repertoar Unen-Unen di Yogya tahun 1983 dan, pada tahun 1985 bergabung dalam Teater Gandrik.

Sinten Remen

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas