Ramai Isu Pelaris Geprek Bensu, Ini 3 Faktor Penyebab Pesugihan Masih Eksis hingga Sekarang
Ada faktor-faktor tertentu yang membuat keperyaan kepada hal mistis termasuk pesugihan masih subur di tengah masyarakat Indonesia
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Faktor ketiga, yakni karena masih ada agen yang menginginkan praktek pesugihan ini masih tetap berlanjut.
Baca: Polisi Dilarang Bergaya Hidup Hedon, Komisi III DPR: Polri Ini Seperti Hidup di Aquarium
"Karena ada agen-agen yang mengingkan hal seperti itu tetap ada dan berlanjut," lanjut Bani.
Ia menambahkan, agen dimaksud di sini bisa dukun, orang pintar, juru kunci, maupun orang penjual barang gaib.
"Contohnya seperti tuyul ada yang memperdagangkan," tambah Bani.
Bani melihat jika pesugihan adalah fenomena yang biasa di tengah-tegah masyarakat yang berbudaya.
Menurutnya, pesugiahan merupakan golongan folklor sebagian lisan yang berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat.
"Dilihat dari segi kaca mata budaya, pesugihan adalah hal yang biasa," ujarnya.
Lebih lanjut dikutip dari wikipedia.org, folklor merupakan serangkaian praktik yang menjadi sarana penyebaran berbagai tradisi budaya. Bidang studi yang mempelajari folklor disebut folkloristika.
Folklor meliputi legenda, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon, takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya, subkultur, atau kelompok.
Istilah filklor berasal dari bahasa Inggris, folklore, yang pertama kali dikemukakan oleh sejarawan Inggris William Thoms dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh London Journal pada tahun 1846.
Folklor ini berkaitan erat dengan mitologi.
Baca: H-5 Jelang Penutupan Pendaftaran, Ini Infomasi Lengkap Lowongan CPNS 2019 di Solo Raya
Ramainya isu pesugihan Ruben Onsu