JYPA Adaptasi Novel Carrie Karya Stephen King untuk Pementasan Musikal
Pementasan tersebut bakal digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, pada 17 -18 Januari 2020. Aisha Servia, sebagai sutradara.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Jakarta Youth for Performing Art (JYPA) bakal menghadirkan pementasan musikal berjudul Carrie, yang diangkat dari novel karya Stephen King berjudul sama.
Pementasan itu mengisahkan tentang Carrie White, seorang gadis muda, yang memiliki ibu bernama Margaret White.
Margaret adalah korban KDRT. Hal itu berimbas padanya dalam mendidik Carrie sebagai anak.
Carrie sendiri juga mengalami kesulitan di sekolah. Ia jadi sasaran bully teman-temannya di sekolah.
Kegembiraan meliputi Carrie pada saat dirinya sadar bahwa memiliki kekuatan telekinetik.
Baca: TRIBUNNEWSWIKI : Stephen King, Raja Kisah Horor
Tetapi ketika ada keadaan yang berlebihan, kekuatannya tumbuh lebih kuat dan mengancam untuk menghancurkan semua yang di sekitarnya.
Orang-orang kemudian memberi label pada Carrie sebagai antagonis.
Kisah tersebut menghasilkan makna terkait dengan bagaimana rasa sakit yang berlebihan ketika tidak terlihat dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Pementasan tersebut bakal digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, pada 17 -18 Januari 2020, pukul 19:00 WIB.
Aisha Servia, putri dari Produser Starvision Chand Parwez Servia, bertindak sebagai sutradara.
“Tidak hanya karena saya adalah penggemar berat horror yang berpikir bahwa aspek horor itu luar biasa, saya juga merasa bahwa kisah Carrie sangat menghangatkan hati,” ujar Aisha memberi alasan menyutradarai pementasan itu.
Lebih lanjut, Aisha Servia mengungkapkan, ingin memperlihatkan sisi lain dari tokoh Carrie.
“Meskipun dia sering dilukis sebagai penjahat, musikal ini menunjukkan bahwa dia adalah korban dan begitu juga ibunya. Kisah mereka kompleks, kekerasan yang Margaret lakukan kepada Carrie itu kompleks,' terang Aisha.
Aisha menjelaskan, pertunjukan Carrie: The Musical akan diwarnai dengan music bergenre pop rock. Ia menjamin pertunjukannya bakal seru.
”Ada lagu yang penuh cinta, amarah, humor dan ada lagu untuk semua penonton. Kami berharap pertunjukan kami bukan hanya menyenangkan, menyeramkan, dan mengharukan, tapi tentunya juga mendidik," ucapnya,
Starvision menjadi salah satu pendukung pementasan ini. Chand Parwez tertarik mendukung pertunjukan ini, karena ada sebuah organisasi kegiatan yang mewadahi pelajar untuk melakukan kegiatan kesenian secara kreatif.
“Menariknya, mereka bahkan harus juga membayar right atas kegiatan pertunjukan mereka dengan jumlah yang bagi pelajar tentu saja tidaklah kecil,namun mereka bisa,” kata Chand Parwez.
Pertunjukan ini akan melibatkan Vocal Director Pazia Faisal dan Anya Suryadarma, Mohammad Harmoun, Ashira Deendra, dan Givanya Gianda sebagai co-koreografer.