"Ya kita harus tahu diri juga. Kita kan hanya dua kursi dari sembilan kursi yang dibutuhkan," kata Pasha.

Tapi hari ini kan kita lihat bukan hanya soal kursi, melainkan figurnya. Politik hari ini saya lihat mengedepankan persoalan figur. Ada partai kursinya banyak tapi tidak punya figur. Di sisi lain ada partai yang kursinya sedikit tapi punya figur yang kuat. Ini dalam konteks pilkada ya, kalau pileg banyak. Ini kita bilang fenomena juga," papar Pasha.

Alasan Maju ke Pilkada Sulteng
Ada alasan tersendiri Pasha ingin loncat dari Wakil Walikota Palu menjadi Gubernur Sulawesi Tengah.

"Ada capaian tertentu yang ingin saya raih dalam karier. Dari musisi, wakil walikota dan tentunya ke jenjang yang lebih tinggi lagi (gubernur)," ujar Pasha ditanya Warta Kota (Tribunnews.com Network) di di Mercure Hotel Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2019) malam.

Pasha Ungu mengaku ingin mengabdi kepada masyarakat dalan cakupan yang lebih luas.

Ia ingin memberikan kontribusi dari berbagai sektor, baik pembangunan, sosial, ekonomi dan sektor lainnya.

Optimis
Soal elektabilitas, nama Pasha Ungu sudah tidak diragukan lagi. Selain ia adalah vokalis dari group band besar, selama kepemimpinannya menjadi Wakil Walikota Palu, kinerjanya banyak disorot media.

Pasha Ungu juga banyak mendapatkan pujian terkait kiprahnya dalam proses pemulihan pasca gempa dan tsunami yang terjadi di Palu beberapa waktu lalu.

Ditanya soal peluang perolehan suara jika maju dalam pertarungan pilgub, Pasha Ungu mengaku optimis.

Apalago jika dari hasil survey internal dan ia mendapati sambutan masyarakat Sulawesi Tengah cukup baik untuknya.

"Alhamdulillah kalau kita mengambil survey maka hasilnya cukup baik. Mudah-mudahan dari semua kader PAN yang akan masuk dalam kontestasi Pilgub Sulawesi Tengah semuanya mendapatkan dukungan baik termasuk kami nanti," kata Pasha yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PAN