Anak Caca Tengker Alergi Gigitan Nyamuk, Sekali Kena Bisa Bengkak Sampai ke Wajah
Adik dari Nagita Slavina, Caca Tengker kini tengah menikmati perannya sebagai seorang Ibu.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adik dari Nagita Slavina, Caca Tengker kini tengah menikmati perannya sebagai seorang Ibu.
Caca Tengker bercerita bahwa sang putri ternyata mengalami alergi gigitan nyamuk setiap kali pergi ke taman atau ke luar rumah.
Karena hal ini, Caca harus lebih berhati-hati untuk mengajak sang anak beraktivitas di luar rumah.
Baca: Lihat Rafathar Ogah Dibujuk Siwon, Nagita Slavina Malah Ngebet Digendong si Bintang Korea
Baca: Sibuk Liburan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bakal Lewatkan Momen Syahnaz Sadiqah Lahiran
Ia pun memilih cara lain yang bisa dilakukan demi bisa bermain bersama dengan sang anak di sela-sela jam sibuknya.
"Anakku alergi gigitan nyamuk. Jadi di gigitnya hanya di sini bengkaknya bisa semuka, separah itu," kata Caca.
"Nah tapi misalnya kita gak bisa ke luar, di dalam rumah kita sendiri ada taman kecil, ada taman, ada pohon, dari situ bisa dikenalkan," bebernya.
Caca menyiasati pergi ke luar rumah dengan mengajak sang anak bermain di taman yang ada di rumahnya.
Jika tidak, ia juga memilih cara bermain dengan boneka-boneka yang dimiliki sang anak untuk memperkenalkan banyak jenis-jenis binatang.
"Ajak ke Kebun Binatang aja, walaupun aku belum pernah, tapi aku ngajarin memperkenalkan anak ku melalui boneka. Ngajarin dia berempati dari bermain, misalnya bangun tidur bonekanya dikasih makan sama dia, disusuin sama dia, hal-hal kaya gitu menurut aku ya organic parenting," bebernya.
Memiliki seorang putri kecil, Caca punya cara tersendiri dalam menerapkan pola asuh organik kepada sang anak.
Baca: 7 Tips Menjaga Kesehatan saat Musim Pancaroba: Cuci Tangan hingga Harus Tidur Nyenyak
Baca: Caca Tengker Labrak Orang yang Membully Kakaknya, Tak Terima Lihat Nagita Slavina Nangis Dibully
Sebagai orangtua, Caca berusaha memberikan yang terbaik demi tumbuh kembang anaknya.
"Kalau misalnya sesuai apa engga dengan yang seharusnya, kita orangtua pasti berusaha ke arah sana. Cuma aku sendiri memang lagi mencoba banget," kata Caca di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2019).
Terapkan Pola Asuh Organik yang Alami
Apa yang dilakukan Caca Tengker pada anak ini termasuk menerapkan pola asuh organik.
Gaya asuh seperti apa? Ini merupakan sebuah gaya pengasuhan orangtua kepada anak yang bersifat alami, atau sesuai dengan fungsi yang seharusnya.
Tentang pola asuh organik ini, pakar kejiwaan, atau Psikiater Prof.dr. Tjhin Wiguna mengatakan untuk menerapkannya memerlukan keterikatan emosional yang kuat antara Ibu dan Anak.
Bisa melalui berbagai aktivitas langsung yang dilakukan bersamaan, atau kegiatan-kegiatan lain yang bisa memancing ikatan emosional antara ibu dan anak.
Hal ini lah yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh anak-anak untuk perkembangan otak di masa masa pertumbuhannya.
Berkaca dari hal tersebut, Caca punya cara tersendiri untuk menerapkan pola asuh organik saat bersama sang anak.
"Misalnya kesempatan kita kecil untuk bawa anak ke luar rumah, di dalam rumah bisa kok memperkenalkan berbagai hal baru," kata Caca.
Manfaat Organic Parenting
Seorang pakar kejiwaan, atau Psikiater Prof.dr. Tjhin Wiguna mengatakan bahwa pola asuh organik merupakan sebuah gaya pengasuhan orangtua kepada anak yang bersifat alami, dan sesuai dengan fungsi yang seharusnya.
Menurut Tjhin, untuk menerapkan pola asuh ini memerlukan keterikatan emosional yang kuat antara Ibu dan Anak. Hal ini lah yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh anak-anak untuk perkembangan otak di masa masa pertumbuhannya.
"Organic Parenting adalah gaya pengasuhan yang bersifat alami. Artinya, kembali kepada kodrat yang seharusnya. Harus ada hubungan keterdekatan emosi antara ibu dan anak. Gak ada kedekatan emosi, mana bisa," kata Tjhin di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Senin (2/12/2019).
Ia mengatakan, di zaman serba digital saat ini banyak orangtua milenials yang kurang peduli dengan adanya ikatan emosional antara dirinya dan anak.
Melalui gadget, mereka membiasakan diri berinteraksi, atau mengetahui satu sama lain di sela-sela aktivitas.
Padahal, cara ini juga menyebabkan ikatan batin antara ibu dan anak semakin berjarak hingga berdampak pada perkembangan kognitif anak.
"Saya punya pasien, dia kalau saya tanya komunikasinya sama anak gimana? dia jawab 'Ah bisa kok, saya kan kerja di kantor saya video call aja sama anak saya pas dia ngerjain PR. Saya bisa periksa PR nya lewat video call dari kantor," kata Tjhin bercerita.
"Apakah dengan konektivitas di dunia maya bisa selesai? kenyataannya engga. perlu ada emosional conectivity. Terutama antara ibu dan bayi," bebernya.
Hubungan emosional yang baik antara Ibu dan anak, secara langsung dapat merangsang perkembangan kognitif pada otak anak.
Oleh karena itu, ia menganjurkan kepada orangtua agar menjalin hubungan emosional kepada anak sedini mungkin. Bahkan, saat bayi masih berada dalam kandungan.
"Dari dalam kandungan pun anak sudah mulai berkembang. Otaknya sudah mulai dibentuk. Jadi kalau dari awal kehamilan, kalau ibunya gak bisa ada emosional kognitifnes dengan bayi maka otaknya kembangannya jadi susah," kata dia.
"Yang punya anak ngebayangin gak, bayi di kandungan bisa denger detak jantung ibunya. Kalau ibunya tenang.. jadi saat hamil hanya mikirin 'aduh bayi saya itu saya sayang, saya mencintai, saya pengen kamu sehat' dengan begitu denyut jantungnya jadi teratur, ibunya happy. Nah saat ibunya bahagia dan tenang maka dia mengeluarkan endorfin sehingga bayinya merasa bisa denger denyut ibunya teratur," ungkap dia.
"Hubungan emosi itu harus tercipta sejak dalam kandungan. Kalau engga gak bisa," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cara Caca Tengker Terapkan Pola Asuh Organik ke Anak,