Cerita Tantri ‘Kotak’ yang Sempat Terinfeksi Toksoplasma di Awal Kehamilannya
Beruntungnya, Tantri langsung mengetahui saat usianya masih berusia tiga bulan sehingga ia langsung meminta bantuan dari dokter
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tantri ‘Kotak’ sempat terinfeksi toksoplasma di awal kehamilan anak keduanya yang kini sudah memasuki usia kandungan 7 bulan.
Beruntungnya, Tantri langsung mengetahui saat usianya masih berusia tiga bulan sehingga ia langsung meminta bantuan dari dokter.
Baca: Jaga Kualitas Pita Suara, Tantri ‘Kotak’ akan Cover Lagu Selama Cuti Hamil
Tidak hanya di Indonesia, vokalis band yang mempopulerkan lagu ‘Pelan-pelan Saja’ juga sempat melakukan pengobatan ke Singapura untuk memastikan kesehatan calon bayinya.
“Bukan tidak percaya sama dokter di Indonesia, tapi kita ingin lebih meyakinkan saja karena mumpung masih muda usia janinnya akhirnya kita ke singapura lebih fokus ke ahlinya,” ungkap Tantri saat ditemui di acara Mooimom di Jakarta Selatan, Senin (16/12/2019).
Penanganan yang cepat dan tepat Tantri pun berbuah hasil manis, karena virus tokso yang khas dengan gejala mudah lelah dan flu ini langsung hilang.
”Kata dokter virus ini sudah ada sejak sblm aku hamil. Alhamdulillah dan insyaallah gak ganggu lagi. Tiga bulan sudah gak ada virusnya sih,” ucap Tantri.
Tidak ada obat khusus yang dikonsumsi Tantri, ia hanya diminta untuk meningkatkan imunitas tubuh agar antiboby tubuhnya kuat melawan virus.
Selebihnya, terkait pantangan makanan sama seperti ibu hamil normal lainnya seperti menjauhkan makanan yang disajikan mentah.
“Aku kan termasuk orng yg jorok dalam hal makanan ya, kaya lalapan gak tahu dicuci bersih atau belum kan gak tahu, makan daging mentah juga jadi hati-hati. Kalau bisa makan di rumah ya lebih baik dirumah,” tutur Tantri.
Baca: Gantikan Sementara Tantri Syalindri Ichlasari Sebagai Vokalis Kotak, Melly Mono Olahraga Ekstra
Kemudian Tantri yang kini sedang cuti dari Kotak juga berusaha hidup bersih terutama mencuci tangan agar kuman atau virus yang memancing virus tokso tidak kembali aktif.
“Aku jadi lebih menjaga kebersihan tangan yang mudah masuk mulut saat makan, karena apa yang kita makan pintu gerbang utamanya ada di mulut,” ucap Tantri.