Syuting Film Imperfect, Kiky Saputri Jadi Sasaran Omelan Ernest Prakasa
Kiky Saputri, komika yang beken setelah me-roasting politikus Fadli Zon, menjajal kemampuannya sebagai aktor. Ia membintangi film Imperfect.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Muhammad Naufal
TRIBUNNEWS.COM - Kiky Saputri, komika yang beken setelah me-roasting politikus Fadli Zon, menjajal kemampuannya sebagai aktor.
Ia membintangi film Imperfect besutan sutradara Ernest Prakasa. Jessica Mila dan Reza Rahadian sebagai lawan mainnya.
Tema film itu, yakni tentang perempuan yang sering dihina akibat berat badannya berlebih.
Kiky Saputri berperan sebagai Fitri, seorang pekerja salon di sebuah kampung. Komika Aci Resti dan Neneng Wulandari menjadi teman satu profesinya.
Meski menjalani debut sebagai aktor, ketiganya merasa tak canggung.
Baca: Ernest Prakasa Bersyukur IndoXXI Diblokir, Ini Harapannya
Baca: Ernest Prakasa Dukung Pemerintah Blokir Situs Film Bajakan IndoXXI, Ini Alasannya
Ditemui awak media di sela-sela promosi film di bioskop XXI Kelapa Gading, Jakarta Utara, (26/12/2019), terungkap Kiky, Aci, dan Neneng, sering kelepasan bercanda selama syuting.
Baca: Sinopsis Film Imperfect Tayang 19 Desember 2019, Jessica Milla Perankan Rara di Film Imperfect
Bahkan tidak segan sang sutradara, Ernest Prakasa menegur mereka, ketika memainkan beberapa scane.
"Kalau menurut Aci lebih sering bercanda, kadang sering diomelin, sering ditegur 'eh jangan suka bercanda, lagi take'. Susah menahan ketawa sih kita," ungkap Aci.
Ketika ditanya siapa yang paling sering bercanda di saat syuting film Imperfect, Aci Resti menimpali dengan menyebut nama Kiky Saputri sebagai biang keladi dalam urusan canda selama syuting.
Mendengar hal tersebut Kiky berusaha membela diri.
"Aku tuh enggak bisa menahan ketawa, misal kayak lihat suatu hal, aku tuh harus keluarin gitu, enggak bisa ditahan. Jadi kayak sudah mau action, tapi lihat yang menurut aku lucu, malah ketawa enggak jadi action," jelas Kiky.
Film Imperfect sudah tayang di bioskop sejak 19 Desember 2019. Melalui film ini, Ernest Prakasa ingin menghapus stigma bagaimana orang tidak mempermasalahkan berat badan orang.