Sedihnya Presenter Callista Wijaya Baru Sebulan Ikut Jiwasraya,Uangnya Rp1,5 Miliar Tak Bisa Ditarik
Callista Wijaya tak tahu lagi harus mengadu kepada siapa terkait uang investasinya di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang tidak kunjung dibayarkan.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Presenter dan aktris Callista Wijaya tak tahu lagi harus mengadu kepada siapa terkait uang investasinya di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang tidak kunjung dibayarkan.
Apalagi, jumlah uang yang ia tanamkan di perusahaan plat merah itu cukup besar, mencapai Rp1,5 miliar.
Sudah berkali-kali ia mengkonfirmasi kepada pihak Jiwasraya untuk menarik uangnya tersebut, namun ia hanya mendapat janji-janji belaka.
Callista saat berbincang dengan Tribunnews.com Network bercerita bahwa ia mulai menjadi nasabah Jiwasraya pada 2018, atas rekomendasi BTN.
"Baru satu bulan aku masukin uangnya, eh di Oktober 2018 itu mulai ada masalah di sana. Apes banget beda sebulan doang," ujar Callista, Kamis (2/1/2020).
Dalam aturan yang tertuang, harusnya pada September 2019 Callista sudah bisa mencairkan dana pokok yang ia investasikan.
Baca: Langkah Erick Thohir Renovasi Sarinah Tanpa Hilangkan Sejarah Dinilai Sudah Tepat
Baca: Kecewa dengan Janji-janji dari Jiwasraya, Callista Wijaya: Tolong Pak Erick, Pak Jokowi
Harusnya di September 2019 kemarin sudah bisa diambil dana pokoknya.
Tapi ternyata penarikan itu belum bisa.
Callista Wijaya hanya mendapat janji dari pihak Jiwasraya.
" Diijanjikan belum tau sampai kapan," ungkapnya.
Callista sedih dengan masalah yang dihadapinya kini.
Apalagi ketika ia mengingat saat ia bekerja banting tulang untuk mendapatkan uang yang kemudian dimasukkan ke Jiwasraya itu.
Uang sebesar Rp1,5 miliar itu ia ikutkan dalam program JS Proteksi Plan, salah satu produk bancassurance Jiwasraya.
Akibat uang dari Jiwasraya tak kunjung cair, Callista harus kelabakan mencari uang untuk biaya berobat sang ibu.
Usaha yang ia jalankan juga terganggu karena sedianya uang tersebut akan ia jadikan untuk tambahan modal.
"Padahal uang itu sudah direncanakan untuk banyak hal termasuk untuk biaya berobat ibu saya dan modal usaha lainnya. Sekarang jadi berantakan akibat permasalahan Jiwasraya ini yang sebelumnya sangat kita percayai sebagai salah satu produk investasi BUMN yang diawasi oleh OJK," keluhnya.
Menggadu Pada Erick Tohir
Tidak adanya kejelasan kapan tepatnya uang miliknya akan dicairkan, membuat Callista skeptis.
Di akun instagramnya, ia mengadu kepada Menteri BUMN Erick Tohir hingga Presiden Joko Widodo agar kasus Jiwasraya bisa segera dibereskan karena ia tak kunjung mendapat kejelasan .
"Tolong kepada Pak Erick Tohir dan Pak Jokowi untuk segera diselesaikan permasalahan investasi milik BUMN ini. Karena sudah lewat satu tahun JSPP saya belum bisa dicairkan pokoknya," tulis Callista dengan memention akun milik Erick Tohir dan Joko Widodo.
"BTN sebagai pihak yang menawarkan asuransi ini juga tidak bisa bertanggungjawab," imbuhnya.
Sedihnya lagi, selain ikut program JS Proteksi Plan, Callista juga ikut program asuransi pendidikan untuk anaknya di Jiwasraya.
"Udah Sejak 3 tahun sudah 190 juta.," katanya.
Callista berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan permasalah tersebut. Sebab, masih banyak nasabah lainnya yang bernasib sama dengannya dan hanya mendapatkan janji-janji tanpa ada kepastian.
Baca: Presenter Callista Wijaya Jadi Korban Jiwasraya, Uang untuk Berobat Sang Ibu Tak Kunjung Cair
Baca: Soal Kasus Jiwasraya, Rhenald Kasali Bilang Ada yang Sedang Membangun Logika Ngawur
"Intinya meminta bantuan Pak Erick dan pak Jokowi untuk segera diselesaikan. Jangan JS cuci tangan aja," harapnya.
Selain Callista, sejumlah nasabah lainnya sudah mencoba ingin bertemu dengan Erick Tohir di kantornya.
Mereka ingin mengadu dan meminta agar menteri bisa memberikan jalan keluar atas permasalahan yang mereka hadapi.
Perusahaan asuransi Jiwasraya memastikan pembayaran kewajiban sebesar Rp 12,4 triliun yang dijanjikan pada Desember 2019 tak bisa terlaksana.
Hal ini disampaikan Hexana Tri Sasongko selaku Direktur Utama Jiwasraya.
"Tentu tidak bisa karena sumbernya dari corporate action. Saya tidak bisa memastikan. Saya minta maaf kepada nasabah," kata Hexana dalam rapat Komisi VI DPR RI, Senin (16/12/2019).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat angkat bicara soal kasus gagal bayar polis asuransi milik perusahaan pelat merah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Jiwasraya sebelumnya menyerah dan tak sanggup memenuhi kewajiban pembayaran yang mencapai Rp 12,4 triliun.
Jokowi menegaskan, masalah di Jiwasraya ini terjadi sejak 10 tahun lalu, atau sejak era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ini persoalan yang sudah lama sekali 10 tahun yang lalu, problem ini yang dalam tiga tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Jokowi menegaskan, kasus gagal bayar Jiwasraya ini adalah masalah yang berat. Namun, ia meyakini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan mampu mengatasinya.
"Ini bukan masalah yang ringan, tapi setelah saya perhatikan, Pak Menteri BUMN (Erick Thohir), kemarin kita sudah rapat Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, yang jelas gambaran solusinya sudah ada," kata Jokowi.
Menanggapi masalah ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyelesaian masalah gagal bayar polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal diserahkan ke ranah hukum.
Menkeu mengatakan bakal melibatkan pihak Kepolisian, Kejaksaan, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses penyelesaian masalah Jiwasraya