Ekki Soekarno Dirawat di ICU, Keluhkan Soal Suara Alat hingga Ingin Pindah Kamar
Masuk ke ruang ICU sejak Jumat, (17/1/2020), Ekki Soekarno mengeluh pada anak keduanya karena sulit tidur dan takut mendengar bunyi alat.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Whiesa Daniswara
Nadia menjelaskan sempat mencoba untuk melepas selang oksigen, ternyata papanya alami sesak napas.
Hingga kini, kondisi Ekki memang belum sehat seperti semula.
Namun Nadia mengatakan keadaannya masih terus membaik.
Tak hanya itu, Nadia menuturkan sang papa setiap hari diberi uap agar dapat mempermudah pernapasannya.
"Nggak semua selang dilepas, tapi ada alat ventilator, alat bantu pernapasan yang udah dilepas tapi tetap menggunakan selang oksigen," tutur Nadia.
"Karena napasnya masih agak susah juga, tadi sih sempat dicoba ngelepas selang oksigennya tapi masih agak sesek."
"Belum pulih 100 persen lah, terus juga setiap hari dikasih uap biar napasnya lebih enak," imbuhnya.
Meski kini kondisi Ekki telah membaik, Nadia ungkap sang papa pernah alami masa kritis.
Nadia menjelaskan saat masa kritis napas Ekki sempat terhenti sekira selama 30 menit.
Ketika itu Ekki didampingi oleh Soraya dan juga anak pertamanya, Valeri AG Soekarno.
Dokter yang menangani Ekki mengatakan pada Nadia, sang papa bisa saja meninggal dunia apabila tidak ditangani dengan cepat saat di masa kritisnya.
"Karena dokter dan perawatnya itu sempat bilang kalau pada saat hari Jumat itu kritis-kritisnya, Sabtu udah agak mendingan dikit tapi tetep kritis," ungkap Nadia.
"Nah, hari Jumat itu tuh sempat napasnya berhenti dan pada saat itu di ruangan ICU hanya ada mama sama kakak saya."
"Untung perawat dan dokter langsung menanganinya, kalau nggak papa saya bisa lewat kalau kata dokter," ucap dia.
"Jadi selama kurang lebih setengah jam lah," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.