Mengaku Kenal dengan Direktur Memiles, Desainer Adjie Notonegoro Ikhlas Rp 150 Juta Melayang
Investasi bodong MeMiles yang dibangun oleh PT Kam and Kam membuat nama desainer kondang Adjie Notonegoro terseret.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Investasi bodong MeMiles yang dibangun oleh PT Kam and Kam membuat nama desainer kondang Adjie Notonegoro terseret.
Adjie Notonegoro mengatakan, dirinya tidak pernah terlibat secara penuh dalam pusaran bisnis investasi bebasis aplikasi ini.
Saat dihampiri wartawan TribunJatim.com (Grup Tribunnews.com), Adjie Notonegoro menyebut, dirinya sempat menjadi member Memiles selama tiga bulan.
Dalam waktu tiga bulan lamanya, desainer ternama ini sudah membayar TopUp senilai Rp 150 Juta.
Meski PT Kam and Kam berurusan dengan Polda Jatim, Adjie Notonegoro sampai saat ini belum menerima hadiah bonus (Reward).
Adjie Notonegoro merasa dirinya adalah salah satu korban yang ikut kehilangan uang karena melakukan pembayaran TopUp senilai Rp 150 juta.
Baca: Rony Dozer Menduga Kena Santet, Kaki Bengkak Disebut Dokter Alami Selulitis, Ini Penjelasan Medisnya
Baca: Batal Manggung di Acara MeMiles, Tata Janeeta Tiba-tiba Dapat Surat Cinta dari Polisi
Uang sebanyak Rp 150 juta sudah melayang ke PT Kam and Kam yang sudah berdiri selama delapan bulan.
Lalu, bagaimana perasaan seorang Adjie Notonegoro setelah uangnya mendarat ke PT Kam and Kam?
Notonegoro mengikhlaskan dengan sepenuh hati.
Rasa ikhlas itu tentu dibarengi dengan proses hukum yang ada.
"Ya kalau engga dibalikin ya saya iklaskan aja. Kalau dibalikin ya saya terima," katanya di depan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Rabu (22/1/2020).
Selama mengikuti investasi berbasis aplikasi MeMeiles, Adjie Notonegoro mengenal baik sosok Kamal Tarachan atau Sanjay sebagai direktur PT Kam and Kam.
Namun, mereka tak begitu akrab.
"Pribadi kenal, tahu, tapi tidak terlalu dekat," jelasnya.
Baca: Kata Polisi, Ari Sigit Tak Lakukan Top Up Tapi Ada Dana Masuk ke Rekeningnya, Diduga Dari MeMiles
Baca: Kata Polisi, Ari Sigit Tak Lakukan Top Up Tapi Ada Dana Masuk ke Rekeningnya, Diduga Dari MeMiles
Informasi sebelumnya, Adjie Notonegoro berkesempatan menyapa awak media di sela waktu istirahat pemeriksaan penyidik sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (22/1/2020).
Ditemani kuasa hukumnya, Robert Sumangunsong, Adjie Notonegoro dicecar sedikitnya 10 pertanyaan oleh Penyidik Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, investasi bodong yang didirikan PT Kam and Kam merugikan 264 ribu member dengan total kerugian Rp 761 miliar.
Perusahaan yang sudah berjalan delapan bulan itu menggunakan aplikasi MeMiles untuk melancarkan aksinya.
Paman dari Ivan Gunawan ini menjadi salah satu korban penipuan PT Kam and Kam.
Adjie Notonegoro terbujuk rayuan maut teman-temannya untuk menanam investasi di PT Kam and Kam dan membayar uang untuk TopUp sekitar Rp 150 Juta.
Robert Sumangunsong sebagai pelindung Adjie Notonegoro mengaku, kliennya pernah menjadi member selama kurun waktu tiga bulan.
Selama tiga bulan itu, Adjie Notonegoro membayar sejumlah uang TopUp.
Padahal, Adjie Notonegoro bukan lah member yang aktif mengikuti praktik layanan iklan ataupun investasi melalui aplikasi Memiles tersebut.
Adjie Notonegoro rupanya hanya diajak oleh teman-teman dekatnya untuk mengkuti investasi dengan hasil menggiurkan ini.
"Ada Bu Leni temannya dia yang ngajak. Tadi juga sudah diminta penyidik ini nama namanya," katanya di depan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Rabu (22/1/2020).
Meski Adjie Notonegoro sudah tiga bulan terdaftar sebagai member, desainer ternama ini juga tidak mengetahui sama sekali mekanisme investasi PT Kam and Kam berbasis aplikasi Memiles.
"Saya member tapi saya enggak ngerti caranya bagaimana," kata Notonegoro.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kenal dengan Direktur Perusahaan, Desainer Adjie Notonegoro Ikhlas Rp 150 Juta Melayang ke Memiles,
Penulis: Luhur Pambudi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.