Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Dokter Forensik soal Lebam di Tubuh Lina dari Hasil Autopsi: Normal Terjadi pada Orang Meninggal

Dokter spesialis forensik RS Sartika Asih, dr Fahmi Arif menjelaskan ada pemahaman yang salah terkait lebam pada kasus ini.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Dokter Forensik soal Lebam di Tubuh Lina dari Hasil Autopsi: Normal Terjadi pada Orang Meninggal
KOMPAS.COM/AGIE PERMADI dan Tribunnews
Kata Dokter Forensik Soal Lebam di Tubuh Lina: Normal Terjadi Pada Orang Meninggal 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah mengumumkan hasil autopsi Lina, istri Teddy Pardiyana di Mapolrestabes Bandung, Jumat (31/1/2020) sore.

Berdasar hasil autopsi, terungkap tidak ada kejanggalan atas kematian dari mendiang Lina, mantan istri Sule.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga mengatakan, tidak ada kejanggalan atas kematian Lina.

Dengan hal itu, pelaporan yang dilayangkan oleh Rizky Febian, putra Lina dan Sule tersebut tidak terbukti.

"Dari hasil penyelidikan, penyidikan dan alat bukti yang didapat terhadap laporan polisi atas nama pelapor Rizky Febian terhadap dugaan tindak pidana pembunuhan dan atau pembunuhan berencana sesuai dalam pasal 338 juncto 340 KUHP tidak terbukti, karena peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana," terang Saptono Erlangga dalam konferensi persnya.

Sebelumnya, Rizky Febian membuat laporan soal kejanggalan kematian Lina hingga berujung proses autopsi jenazah mendiang ibunya itu.

Rizky Febian menyebut ada luka lebam yang dialami oleh ibunya.

Berita Rekomendasi

Atas hal itu, dokter spesialis forensik RS Sartika Asih, dr Fahmi Arif menjelaskan terkait luka lebam yang dialami oleh almarhum Lina.

Menurutnya, ada pemahaman yang salah terkait lebam pada kasus ini dan itu harus dibedakan antara lebam dan memar.

"Pemahaman yang salah tentang lebam, jadi dikipir lebam ini diakibatkan oleh kekerasan, karena kita sering melihat bahwa lebam itu sama dengan memar, padahal itu berbeda," tutur Fahmi dilansir kanal Beepdo.

Fahmi menyebut, lebam yang dialami oleh orang yang meninggal adalah normal dan biasanya timbul kurang lebih 20-30 menit pasca kematian.

"Kenapa lebam, karena ada daerah yang dialiri pembuluh darah kaviler namun berhenti darahnya karena sudah mati," ujarnya.

"Kondisi itu memberi pewarnaan pada kulit, normalnya red purple atau merah keunguan dan akan jadi gelap kalau ada mekanisme hipoksia. Artinya, sebelum mati, kadar oksigen sedikit dan karbondioksida meningkat," lanjutnya.

Sementara itu, ia juga menjelaskan terkait kondisi memar secara medis

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas