Pengamat Gaya Hidup Sebut Faktor Utama Lucinta Luna Pakai Obat Penenang: Pencarian Jati Diri
Penangkapan artis Lucinta Luna lantaran dugaan kasus narkoba menarik perhatian publik.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Penangkapan artis Lucinta Luna lantaran dugaan kasus narkoba menarik perhatian publik.
Dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show tvOne, Kamis (13/2/2020), pengamat gaya hidup Moammar Emka memberikan tanggapannya.
Menurut Emka, alasan yang membuat Lucinta Luna memakai narkoba adalah terkait proses pencarian jati diri.
"Proses pencarian jati diri kan sebenarnya yang membuat dia masuk dalam kategori harus menggunakan penenang," kata Emka.
Menurutnya, Lucinta Luna mengalami stres lantaran penampilan saat berada di TV atau media berbeda dengan penampilan secara pribadi.
"Sama halnya ketika kita membedakan kenapa misalnya Barbie Kumalasari nggak pernah lihat dia pakai atau nggak ya."
"Kan kalau obat penenang ya apapun jenisnya nggak bisa kelihatan itu makai atau nggak," jelas Emka.
Ia menyebutkan, orang saat mengonsumsi obat penenang tidak akan terlihat lantaran membawa dampak menenangkan bagi yang mengonsumsi.
"Jadi nggak kelihatan bahwa dia lagi makai, beda misalnya kalau kemudian dia kategorinya narkoba yang sifatnya misalnya kaya ekstasi dia butuh aktif, butuh jingkrak atau butuh apa," terangnya.
Baca: Sering Dibully dan Depresi, Alasan Lucinta Luna Gunakan Obat Haram
Baca: Terbongkar Perbedaan Kehidupan Asli Lucinta Luna, Ketua Ikatan Manajer Artis: Dia Ternyata Rapuh
Lebih lanjut, Emka menjelaskan, mengapa harus obat penenang yang dikonsumsi Lucinta Luna.
Menurutnya, itu tidak bisa terlepas dari masa lalu Lucinta Luna yang memilih untuk berganti kelamin atau transgender.
"Kalau orang dalam bahasa psikologis kalau cemas terus gimana mau kerja?" ujar Emka.
"Yang dicemaskan banyak, misalnya melihat dari sejarah Lucinta Luna dari mulai dia memutuskan berganti kelamin misalnya."
"Sampai menuju berganti kelamin itu, yang saya tahu waktu saya ke Thailand melakukan penelitian bagaimana seseorang sampai pada titik dia harus operasi itu lama lho," ungkap Emka.