Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Muncul Asumsi Dugaan Pembunuhan Terkait Kematian Zefania Carina, Arya Satria Claproth Setuju Autopsi

Karen Pooroe, istri Arya Satria Claproth merasa ada kejanggalan atas kematian putrinya, Zefania Charina, yang jatuh dari balkon lantai 6 apartemen.

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
zoom-in Muncul Asumsi Dugaan Pembunuhan Terkait Kematian Zefania Carina, Arya Satria Claproth Setuju Autopsi
KOMPAS.com REVI C RANTUNG / MELVINA TIONARDUS
Arya Satria Claproth (kiri) mengatakan apa yang sedang ia lakukan saat putri semata wayangnya bersama Karen Pooroe (kanan) terjatuh dari balkon apartemen. 

"Utuh luar biasa, tidak ada memar. Memar cuma sedikit di sini (lengan kiri) dan di kepala sedikit," imbuhnya.

"Di dalam peti jenazah dia cantik luar biasa seperti orang tidur," ungkap Karen Pooroe.

3. 12 Jam Kematian Baru Dikabari

Kesedihan lainnya yang dialami Karen adalah keterlambatan dirinya dikabari jika sang anak sudah tiada.

Menurut pengakuan pihak sang sumi, Arya Satria Claproth, Zefania Carina ini dijabarkan meninggal dunia pada hari Jumat malam, tanggal 7 Februari 2020.

Karen Pooroe ungkap kejanggalan kematian sang anak yang disebut jatuh dari lantai 6 (Youtueb Hotman Paris Show)

"Anak saya dinyatakan tidak ada jam setengah 10 malam, tanggal 7 Februari 2020,"

Berita Rekomendasi

Saya tahunya anak saya jatuh jam 10 malam, dibawa ke RS Mayapada oleh ayahnya. Lalu dibawa lagi ke RS Fatmawati," ungkap Karen Pooroe.

Namun anehnya, Karen Pooroe baru diberitahu keesokan harinya, tanggal 8 Februari 2020 pada siang hari.

"Saya sebagai seorang ibu, baru dikasih tahu jam setengah 11 siang besoknya dan itupun polisi yang ngasih tahu," ungkap Karen Pooroe

"Padahal sudah dibawa ke 2 rumah sakit? Berarti sudah 12 jam lebih baru dikasih tahu?" tanya Hotman Paris ikut heran

"12 jam lebih baru tahu kalau anak saya sudah tidak ada," imbuh Karen Pooroe.

Jebolan Indonesian Idol ini pun mengungkapkan curahan hatinya yang kini dipertemukan dengan sang anak dalam kondisi tidak bernyawa.

"Setelah 6 bulan dirampas dari saya, 3 bulan tidak boleh bertemu, tidak boleh menelpon, tidak boleh menghubungi. Tidak ada akses untuk menghubungi bicara sama anak saya. Akhirnya mereka mengambalikan anak saya kepada saya dalam kondisi tidak bernyawa,"

"Setelah 3 bulan tidak bertemu, saya memeluk anak saya di kamar jenazah," kenangnya sambil menangis.

Karen Pooroe tak pelak mempertanyakan kejanggalan tersebut.

"Ini ada apa gitu lho, kok bisa?" tegas Karen Pooroe.

Ia pun meminta Arya Satria Claproth untuk berkata jujur perihal penyebab kematian sang putri.

"Come on berkata jujurlah kenapa anak saya?" tegasnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas