Dua Istrinya Punya Tugas Masing-Masing, Abah Cijeungjing Syaratkan Hal Ini Ketika Ada Kesalahan
Abah Cijeungjing mensyaratkan suatu hal pada dua istrinya ketika keduanya menemukan kesalahan yang dilakukan masing-masing istri lain.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kisah Nengmas, sosok istri pertama yang mengantar suaminya menikah untuk yang kedua kalinya sempat menghebohkan masyarakat.
Hingga kini, kehidupan pernikahan Abah Cijeungjing pun masih menjadi sorotan masyarakat.
Belum lama ini, Fikri Habibullah Muharram alias Abah Cijeungjing mengungkapkan kedua istrinya memiliki tugas masing-masing.
Pembagian tugas istrinya pun telah tertuang dalam perjanjian pranikah.
Abah Cijeungjing pun menegaskan, perjanjian itu dibuat tak lain untuk melanggengkan pernikahannya.
Baca: Teh Rita, Istri Kedua Abah Cijeungjing, Ungkap Alasan Tak Mau Tinggal Serumah dengan Istri Pertama
Selain itu, menurutnya, perjanjian pranikah juga berguna untuk menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warohmah.
"Percuma kita nikah kalau ujung-ujungnya pisah," kata Abah Cijeungjing dalam wawancaranya yang diunggah di kanal Youtube RCTI Infotainment, Kamis ((13/2/2020) lalu.
Dalam perjanjian itu juga terdapat sejumlah syarat yang wajib dipatuhi dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Di antara poin-poin dalam surat perjanjian pranikah itu, Abah Cijeungjing mensyaratkan suatu hal pada dua istrinya ketika keduanya menemukan kesalahan yang dilakukan istri yang lain.
Abah Cijeungjing meminta kedua istrinya untuk tidak saling menyoroti kesalahan masing-masing istri.
"Ketika ada pelanggaran pun saya syaratkan mereka tidak melaporkan kejelekan satu sama lain," kata Abah Cijeungjing.
"Misal Umma (istri pertama) berbuat salah lalu terlihat oleh Teh Rita (istri kedua), itu jangan dilaporkan ke saya, dua-duanya begitu," sambungnya.
Abah Cijeungjing juga menyampaikan bahwa istri kedua wajib menghormati istri pertama.
"Yang paling wajib dihormati meskipun usianya di bawah (lebih muda), itu Umma.