Di Balik Kesuksesannya, Drama Korea Crash Landing On You Ternyata Menuai Kontroversi
Di Balik Kesuksesannya, Drama Korea Crash Landing On You Ternyata Menuai Kontroversi
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Drama Korea Crash Landing on You layaknya drama pada umumnya, ada percintaan, cinta segitiga, pewaris, pengkhinaan, serta kecemburuan.
Namun, semua hal itu terjadi di tempat paling "terpencil" di dunia, Korea Utara.
Crash Landing on You berkisah tentang pebisnis dan pewaris perusahaan kaya asal Korea Selatan yang terbawa tornado saat menaiki paralayang.
Ia mendarat darurat di Korea Utara tanpa tahu dirinya telah menyebrang batas.
Di sana, ia bertemu prajurit Korea Utara yang membantunya bersembunyi.
Saat mencoba kembali ke Korea Selatan, keduanya jusru saling jatuh cinta satu sama lain.
Dengan plot yang hampir mustahil, drama ini mendapat rating rata-rata 6,1 persen untuk episode pertama dan mendapatkan puncaknya di episode terkahir dengan rating tertinggi sepanjang sejarah tvN, 24,1 persen.
Drama Crash Landing on You makin dinantikan penonton karena kembalinya penulis Park Ji-eun, yang menulis mega hits “My Love from the Star” (2013-2014), dan aktor aktris ternama Son Ye-jin dan Hyun Bin.
Namun saat drama ini tayang, timbul kontroversi karena menampilkan Korea Utara sebagai latar belakang utama drama ini.
Seperti yang dilansir Korea JoongAng Daily, desa di Korea Utara serta masyarakatnya digambarkan bagaikan negeri dongeng.
Penggambaran itu dikritik karena terlalu jauh dari kenyataan suram rakyat Korea Utara yang terlihat di berita TV.
6 episode pertama, di mana Yoon Se-ri sang konglomerat masih di Korea Utara, membuat beberapa penonton sulit untuk mencerna situasinya.
Terlebih di situasi saat hubungan diplomatis antara Utara dan Selatan sedang tegang.
Misalnya, desa fiksi dalam drama sering kali tidak memiliki listrik, tetapi orang-orang masih bisa menonton TV dengan mengayuh generator listrik bertenaga sepeda.
Mangkuk nasi putih beruap, daging yang dipanggang di atas arang dan mie buatan tangan adalah beberapa kebutuhan pokok mereka.
Meskipun pasar di desa itu tidak memiliki lilin beraroma yang dibutuhkan oleh protagonis wanita, pasar itu tampaknya memiliki segalanya, dari penanak nasi listrik hingga kosmetik yang diselundupkan dari Selatan.
Beberapa adegan di mana para ibu menjemput anak-anak mereka dari sekolah atau mengomeli anak-anak mereka agar mengerjakan PR digambarkan secara alami sehingga adegan-adegan itu dapat dimasukkan ke dalam cerita Korea Selatan mana pun.
Beberapa orang bertanya-tanya apakah adegan-adegan itu dapat membuat hati pemirsa luluh.
Sang penulis skenario, Park, dikenal karena menulis cerita dengan latar yang asing namun akhirnya dapat menarik perhatian penonton.
Misalnya, alien yang kekal adalah karakter utama dalam "My Love from the Star" dan "Legend of the Blue Sea" (2016-2017) yang berkisah seputar wanita yang merupakan putri duyung di Dinasti Joseon (1392-1910).
Namun, beberapa kritikus budaya mempertanyakan apakah kesuksesan yang serupa dapat ditemukan di "Crash Landing on You."
Kritikus drama Gong Hee-jeong berkata, “Sebuah kisah yang terjadi di dunia fantasi jauh berbeda dari kisah yang terjadi di tempat yang memang ada."
"Sepertinya [penulis] mencoba menggambarkan orang-orang di Utara tidak berbeda dengan kita, tetapi deskripsinya terlalu berlebihan dan itu membuat penonton tidak bisa hanyut dalam cerita," tambahnya.
Menanggapi kritik semacam itu, tim produksi Crash Landing on You merespon dengan berkata, "Kami mencoba menggambarkan desa Korea Utara sedekat mungkin dengan kenyataan berdasarkan penelitian menyeluruh."
Tim produksi menambahkan bahwa penulis terinspirasi dari kecelakaan yang terjadi pada 2008 di mana aktris Jung Yang mengendarai kapal di Incheon tetapi kemudian tersapu karena kondisi cuaca dan kapalnya hampir melintasi Garis Batas Utara.
Wawancara juga dilakukan secara lebih terperinci dengan pembelot Korea Utara yang dulu bekerja sebagai pejabat militer berpangkat tinggi, juga dengan para penyelundup dan orang-orang yang dulu belajar di Utara.
Penulis dan pembelot Korea Utara bernama Kwak Mun-an juga terlibat dalam produksi.
Baek Gyeong-yoon, seorang ahli dalam bahasa Korea Utara, juga diterjunkan untuk meninjau skripnya.
Produser Lee Jeong-hyo tidak ingin drama itu menjadi pusat kontroversi hanya karena penggambaran Korea Utara.
"Kami hanya berurusan dengan Korea Utara sebagai tempat terpencil di mana semua peristiwa yang mendebarkan dalam drama terjadi."
Sebelum "Crash Landing on You," ada beberapa drama yang juga memasukkan elemen Korea Utara di dalamnya.
"The King 2 Hearts" (2012) adalah kisah cinta antara putra mahkota Korea Selatan dan seorang perwira pasukan khusus Korea Utara.
Pada tahun 2014, "Doctor Stranger" tayang perdana.
Drama ini berkisah tentang seorang ahli bedah yang merupakan pembelot Korea Utara yang mendapatkan pekerjaan di rumah sakit Korea Selatan.
Tetapi "Crash Landing on You" berbeda.
Menurut Yun Seok-jin, seorang profesor bahasa Korea di Chungnam National University, "Serial drama sebelumnya menggunakan negara terpecah sebagai salah satu perangkat plotnya, tetapi 'Crash Landing on You' adalah kisah antara chaebol dan seorang pejabat militer.
Mereka masing-masing mewakili kapitalisme dan sosialisme.
Hubungan mereka tidak dapat dipisahkan dari ideologi kedua Korea.
Dengan hubungan diplomatik saat ini dengan Korea Utara, drama tidak dapat benar-benar terhubung dengan pemirsa," kata Yun.
Ada juga lebih banyak film yang berhubungan dengan masalah antar-Korea dalam beberapa tahun terakhir.
Tugas terberat yaitu bagaimana membuat karakter Korea Utara dan membuatnya diterima dengan baik.
Hal itu memang menjadi masalah yang sensitif.
Jika beberapa karakter melangkah terlalu jauh, mereka gagal mendapatkan simpati dari audiens.
Contohnya film "Swing Kids" (2018) yang dianggap "gagal" karena para tahanan Korea Utara diglorifikasi dalam Perang Korea.
Atas semua kontroversi tersebut, pada 9 Januari lalu, Kepolisian Metropolitan Seoul mengumumkan Partai Liberal Kristen telah mengajukan komplain pada tvN karena dianggap telah memuliakan Korea Utara.
Partai Liberal Kristen menganggap tentara dalam drama digambarkan sebagai tentara yang berhati baik.
Karena itu, Partai Liberal Kristen menuduh drama telah melanggar hukum keamanan nasional.
Dalam pernyataannya, Partai Liberal Kristen menjelaskan bahwa "Korea Utara tak pernah sekalipun menurunkan senjata yang telah diarahkan pada kita."
"Sebagai akibat dari perusahaan penyiaran yang tidak dapat membedakan musuh, warga negara kita telah dihasut."
“Mengikuti Undang-Undang Keamanan Nasional, seseorang tidak boleh memuji atau mengikuti organisasi anti-nasional yang membahayakan keberadaan Korea Selatan. Kami berharap para penghasut diselidiki secepatnya dan dihukum dengan keras.”
Sementara itu, seorang wakil polisi menyatakan pihaknya belum secara resmi memulai investigasi dan masih mengkaji masalah tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)