TRIBUNNEWS.COM - Foto topless yang sempat diunggah aktris Tara Basro di akun media sosial Twitter pribadinya menuai pro dan kontra.

Beberapa pihak menganggap, apa yang dilakukan Tara adalah hal positif karena mengajak orang untuk mencintai diri sendiri.

Namun, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), foto tersebut melanggar Undang-undang Informasi dan Elektronik (UU ITE).

Diketahui, dalam foto yang diunggah di media sosial Twitter tersebut, Tara terlihat berpose tanpa busana dan menuliskan keterangan 'Worthy of Love'.

Tara juga menambahkan keterangan, 'coba percaya sama diri sendiri'.

Namun, pada Rabu (4/3/2020), unggahan tersebut sudah tidak ditemukan di akun Twitter Tara Basro.

Terkait dengan hal itu, penyanyi Fiersa Besari ikut angkat bicara.

Ia mengatakan, pesan yang ingin disampaikan Tara dalam foto tersebut adalah mengajak orang untuk menerima, manusia tidak sempurna.

Hal tersebut diungkapkan Fiersa dalam sebuah postingan di akun media sosial Twitter pribadinya, @FiersaBesari.

"Tara Basro cuma pengin bilang bahwa enggak apa-apa untuk jadi manusia yang enggak sempurna," tulis Fiersa Besari.

Ia juga mengatakan, membawa foto tersebut ke arah pornografi merupakan tindakan tepat.

"Membawa hal tersebut ke arah pornografi adalah bentuk kelakuan sistem yang cuma bisa melihat tubuh sebagai obyek," tulis Fiersa Besari.

Baca: Kominfo Sebut Tara Basro Tampilkan Ketelanjangan, ICJR: Kominfo Tak Paham Batasan Hukum Kesusilaan

Baca: Bangga Pamerkan Lipatan Perut dan Foto Terbuka, Tara Basro: Gue Cinta Sama Tubuh Gue

Diketahui, pihak Kominfo melaui Kepala Biro Humas Ferdinandus Setu mengatakan, unggahan Tara di akun Twitter telah menampilkan ketelanjangan.

Sehingga konten tersebut dianggap telah melanggar muatan kesusilan yang diatur dalam Pasal 27 Ayat 1 Undang-undang ITE, Undang-undangan Nomor 11 Tahun 2008.